RSS

Soul of Bandung by Aisyah Nurahmah

Kira-kira sekitar seminggu yang lalu saat membuka facebook, ada sebuah undangan dari Kak Icha untuk menghadiri pameran foto karya Aisyah Nurahmah, kakak kelasku waktu SMP yang sekarang berumur 18 tahun dan kuliah di Unisba. Di dalam undangan itu juga dilampirkan pamflet yang berisi penjelasan acara pameran foto dengan tajuk 'Soul of Bandung' dan berlangsung mulai dari tanggal 20-22 Desember 2009 di Cafe Rumah 1930, Jl. Taman Cibeunying Selatan 37.

Poster 'Soul of Bandung'

Aku datang untuk melihat pada hari pertama atau pembukaan, sekalian pagi harinya latihan badminton di GOR Prestasi, di dekat Pusdai. Ada untungnya juga aku datang pada hari pertama, karena ada acara diskusi fotografi dan pameran foto 'Soul of Bandung' oleh Aisyah Nurahmah (fotografer), Galih Sedayu (kurator), dan Deni Sugandi. Acaranya memang terlambat satu jam dari semula, yakni dari pukul 11 siang menjadi pukul 12 siang. Tapi tak menjadi masalah bagiku karena aku mendapatkan inspirasi dari diskusi itu.

Selayang Pandang Pameran Foto 'Soul of Bandung'

Diskusi dibuka oleh sambutan dari Galih Sedayu yang menjadi kurator dari pameran foto ini. Pada intinya ia memuji keberanian seorang Aisyah untuk mengadakan pameran foto ini. Walaupun masih muda, Aisyah tetap percaya diri untuk memperlihatkan karya fotografinya kepada umum. Menurutnya, tidak semua orang berani untuk memamerkan hasil karyanya kepada khalayak, termasuk fotografer senior sekalipun. Lewat pameran foto ini, ungkap Galih, Aisyah ingin menunjukkan kreativitasnya dalam fotografi sesuai sudut pandang dirinya dan menarik perhatian khalayak untuk memberikan penilaian atas karyanya.

Beberapa karya Aisyah Nurahmah

Galih Sedayu juga mengungkapkan bahwa tema 'Soul of Bandung' yang diangkat oleh Aisyah adalah persembahan seorang Aisyah dalam menyambut hari jadi Kota Bandung yang ke-200 yang jatuh pada tahun 2010. Ia juga mendorong dan mengajak kepada peserta diskusi dan warga Kota Bandung pada umumnya, terutama kaum mudanya, untuk memberikan karya atau semacam 'kado' bagi Kota Bandung yang merayakan hari jadinya yang ke-200.

kiri ke kanan: Galih Sedayu, Aisyah Nurahmah, dan Deni Sugandi saat acara diskusi

Selain itu, ia juga bercerita bahwa untuk mengadakan pamerannya, Aisyah berkonsultasi dengannya bolak-balik hingga 3-4 kali. Tujuannya memberikan saran, masukan, dan kritikan agar para pengunjung mendapatkan suatu pesan visual dari foto-foto yang dipamerkan. Saran, masukan, dan kritikan, merupakan suatu bentuk komunikasi yang penting untuk membuat pameran yang memuaskan dan berkualitas.

Satu hal dari ucapan Galih Sedayu yang aku suka adalah kamera hanya merupakan alat teknis saja. Itu artinya semua kamera sebenarnya sama saja, tinggal bagaimana kita bereksplorasi. Belakangan aku juga mulai menyadari bahwa hal terpenting dalam fotografi ada tiga, yaitu skill, chance, dan luck. Nanti aku jelaskan lebih lanjut soal ini.

Hari itu aku mendapatkan sebuah inspirasi untuk terus berkarya dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Sayang sekali saat sesi bertanya baru saja dimulai, aku sudah dijemput dan harus pulang. Tapi pameran foto 'Soul of Bandung' membuatku semakin menyukai dunia fotografi di mana aku bisa mengabadikan berbagai momen yang tak terulang lagi secara persis untuk kedua kalinya.

1 komentar:

Malang Makmur mengatakan...

Nice Artikel


Indigo Frame Photo & Videography Malang

Indigo Frame Photo & Videography Malang

Indigo Frame Photo & Videography Malang

Posting Komentar