RSS

Aku Masih Punya..

"aku masih punya udara untuk dihirup. aku masih punya langit biru yang luas untuk ditatap. aku masih punya matahari yang bersinar untukku. aku masih punya orang-orang yang membuatku berdiri dan melangkah bersama mereka. aku masih punya asa untuk menerangi masa depan yang gelap. aku masih punya Tuhan yang meluruskanku di kala menyimpang..

aku masih punya alasan untuk HIDUP"
Ahmad Solihurrijal

Soul of Bandung by Aisyah Nurahmah

Kira-kira sekitar seminggu yang lalu saat membuka facebook, ada sebuah undangan dari Kak Icha untuk menghadiri pameran foto karya Aisyah Nurahmah, kakak kelasku waktu SMP yang sekarang berumur 18 tahun dan kuliah di Unisba. Di dalam undangan itu juga dilampirkan pamflet yang berisi penjelasan acara pameran foto dengan tajuk 'Soul of Bandung' dan berlangsung mulai dari tanggal 20-22 Desember 2009 di Cafe Rumah 1930, Jl. Taman Cibeunying Selatan 37.

Poster 'Soul of Bandung'

Aku datang untuk melihat pada hari pertama atau pembukaan, sekalian pagi harinya latihan badminton di GOR Prestasi, di dekat Pusdai. Ada untungnya juga aku datang pada hari pertama, karena ada acara diskusi fotografi dan pameran foto 'Soul of Bandung' oleh Aisyah Nurahmah (fotografer), Galih Sedayu (kurator), dan Deni Sugandi. Acaranya memang terlambat satu jam dari semula, yakni dari pukul 11 siang menjadi pukul 12 siang. Tapi tak menjadi masalah bagiku karena aku mendapatkan inspirasi dari diskusi itu.

Selayang Pandang Pameran Foto 'Soul of Bandung'

Diskusi dibuka oleh sambutan dari Galih Sedayu yang menjadi kurator dari pameran foto ini. Pada intinya ia memuji keberanian seorang Aisyah untuk mengadakan pameran foto ini. Walaupun masih muda, Aisyah tetap percaya diri untuk memperlihatkan karya fotografinya kepada umum. Menurutnya, tidak semua orang berani untuk memamerkan hasil karyanya kepada khalayak, termasuk fotografer senior sekalipun. Lewat pameran foto ini, ungkap Galih, Aisyah ingin menunjukkan kreativitasnya dalam fotografi sesuai sudut pandang dirinya dan menarik perhatian khalayak untuk memberikan penilaian atas karyanya.

Beberapa karya Aisyah Nurahmah

Galih Sedayu juga mengungkapkan bahwa tema 'Soul of Bandung' yang diangkat oleh Aisyah adalah persembahan seorang Aisyah dalam menyambut hari jadi Kota Bandung yang ke-200 yang jatuh pada tahun 2010. Ia juga mendorong dan mengajak kepada peserta diskusi dan warga Kota Bandung pada umumnya, terutama kaum mudanya, untuk memberikan karya atau semacam 'kado' bagi Kota Bandung yang merayakan hari jadinya yang ke-200.

kiri ke kanan: Galih Sedayu, Aisyah Nurahmah, dan Deni Sugandi saat acara diskusi

Selain itu, ia juga bercerita bahwa untuk mengadakan pamerannya, Aisyah berkonsultasi dengannya bolak-balik hingga 3-4 kali. Tujuannya memberikan saran, masukan, dan kritikan agar para pengunjung mendapatkan suatu pesan visual dari foto-foto yang dipamerkan. Saran, masukan, dan kritikan, merupakan suatu bentuk komunikasi yang penting untuk membuat pameran yang memuaskan dan berkualitas.

Satu hal dari ucapan Galih Sedayu yang aku suka adalah kamera hanya merupakan alat teknis saja. Itu artinya semua kamera sebenarnya sama saja, tinggal bagaimana kita bereksplorasi. Belakangan aku juga mulai menyadari bahwa hal terpenting dalam fotografi ada tiga, yaitu skill, chance, dan luck. Nanti aku jelaskan lebih lanjut soal ini.

Hari itu aku mendapatkan sebuah inspirasi untuk terus berkarya dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Sayang sekali saat sesi bertanya baru saja dimulai, aku sudah dijemput dan harus pulang. Tapi pameran foto 'Soul of Bandung' membuatku semakin menyukai dunia fotografi di mana aku bisa mengabadikan berbagai momen yang tak terulang lagi secara persis untuk kedua kalinya.

Rumahku Indonesiaku


Video ini adalah iklan Dirgahayu RI yang dipersembahkan oleh Gudang Garam untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Menurut keterangan di YouTube, iklan ini pertama kali tayang pada 17 Agustus 2006. Sejak pertama kali menonton iklan ini, aku langsung kagum dan terpana. Aku tak bisa melupakan harmoni antara ilustrasi musik, narasi (mungkin dalam bentuk puisi) yang disampaikan dalam iklan, dan ilustrasi visual yang menggambarkan keindahan antara alam Indonesia, seni tarian, dan gerak. Begitu dalam pesan yang ingin disampaikannya. Boleh dibilang, iklan ini adalah salah satu iklan terbagus dengan kualitas tinggi yang pernah aku tonton. LIKE THIS! :)

Watching The Amazing World with Virgie's Travel Guide!

2 thumbs up! Ini dia acara panduan wisata di TV yang membuatku ngiler ingin menjadi presenter di acara itu. Acara ini disiarkan oleh Metro TV setiap hari sabtu pukul 08.30-09.00 WIB dan sesuai dengan judulnya, acara ini dibawakan oleh Virgie Baker yang memang bekerja di Metro TV. Padahal dulu setahuku dia sering membawa acara berita.

Bila dibandingkan dengan acara serupa lainnya, ada keistimewaan yang membuat acara ini memiliki nilai lebih: segmen acara dan kelasnya! Kenapa aku bisa berkata begitu? Bukan tanpa alasan juga aku mengatakan seperti itu. Mulai dari destinasi, fasilitas penginapan yang ditawarkan, transportasi, dan aktivitas, semuanya adalah yang terbaik dan kelas satu! Cocok untuk yang ingin merasakan hal-hal terbaik yang bisa mereka rasakan selama hidupnya.

Sebagai bukti, tadi pagi aku sangat takjub saat Virgie membahas BVLGARI Resort yang berada di kawasan Uluwatu, Bali. Tahu kan pastinya apa itu BVLGARI? Ya, sebuah brand terkenal asal Italia yang menawarkan berbagai barang fesyen mewah dan kelas atas. Nah itu dia yang punya resornya. Kamar yang disewakannya pun berkisar antara 1.000-8.000 dolar AS. Kalau diubah ke kurs rupiah berkisar antara 10-80 juta! Buat yang ingin private access ke sana, disediakan juga helikopter sebagai akomodasi transportasinya. Pemandangannya pun sangat indah, menghadap ke lautan lepas Samudra Hindia dan resornya berdiri di tepian tebing-tebing Uluwatu. Suasananya pun terasa sangat tropis. Ada spa dan juga restoran yang chef-nya langsung didatangkan dari Italia. Menu yang ditawarkan di TV kemarin berkisar 195.000-350.000 rupiah (catat: satu kali makan). Satu hal lagi yang benar-benar membuatku terkagum-kagum dengan semua kemewahan ini adalah galerinya. Di galerinya, ada sebuah jam tangan BVLGARI yang dibuat satu-satunya di dunia dan terdapat di Bali saja. Jam tangan eksklusif ini harganya 1,7 miliar rupiah! Buat yang masih penasaran dan ingin referensi tentang resor ini, (semoga aku juga bisa ke sana kapan-kapan ya, Amin!) coba buka link di bawah ini.

Makanya, bagaimana enggak ngiler untuk menjadi presenter panduan wisata seperti Virgie Baker? Jalan-jalan gratis, menikmati pesona alam dan merasakan kemewahan dari resor yang dibahas, dan bahkan dibayar! Hmm..sebenarnya seperti apa ya behind the scene acara ini? Mau tahu lebih jauh tentang acara ini? Coba ikut grupnya di Facebook: http://www.facebook.com/group.php?v=wall&gid=92242136596. Di sana secara lengkap dibahas review acara setiap episodenya dan bisa memberikan tanggapan, saran, dan kritik.

comment from me:

Hmm..acaranya bagus dan menarik, karena selain materi acara, penyajiannya apik dan rapi. Ada destinasi yang dibahas secara lengkap, review penginapan dan akomodasi serta top 5 list. Benar-benar pas untuk yang suka menjelajah dan berwisata. Tapi sayangnya, informasi harga yang ditawarkannya buat sebagian besar orang berpikir beberapa kali untuk menyusun agenda wisata berdasarkan acara ini, termasuk aku juga. Hal tersebut sebanding dengan kualitas yang ditawarkan dalam acara ini. Sementara ini, aku akan mencoba backpacking ekonomis dulu sampai memiliki uang yang cukup untuk mencoba wisata level terbaik dan kelas satu. Hehe, doain aja ya :p

Endah N Rhesa-When You Love Someone

I love you but it’s not so easy to make you here with me
I wanna touch and hold you forever but you’re still in my dream
And I can’t stand to wait your love is coming to my life
But I still have a time to break a silence

When you love someone just be brave to say
That you want him to be with you
When you hold your love don’t ever let him go
Or you will loose your chance to make your dream come true

I used to hide and watch you from a distance
And I knew you realized
I was looking for a time to get closer
At least to say “Hello”
And I can’t stand to wait ‘till night is coming to my life

When you love someone just be brave to say
That you want him to be with you
When you hold your love don’t ever let him go
Or you will loose your chance to make your dream come true

I never thought that Im so strong
I stuck on you and wait so long
But when love comes it can’t be wrong
Don’t ever give up, just try and try to get what you want
Cause love will find the way

When you love someone just be brave to say
That you want him to be with you
When you hold your love don’t ever let him go
Or you will loose your chance to make your dream come true

Endah N Rhesa official website: http://www.endahnrhesa.com

(when you love someone just be brave to say, that you want 'her' to be with you, when you hold your love don't ever let 'her' go, or you will loose your chance to make your dream come true..)

photography session #18 'Look How They Shine for You'

'look how they shine for you..'

Sebenarnya foto ini aku edit dulu sebelum di-posting. Begini keadaannya sebelum foto ini diedit.

foto asli sebelum diedit..tampak kurang kontras

Aku mengedit foto ini dengan cara opsi 'Auto Correct' yang tersedia di Microsoft Office Picture Manager. Kemudian aku atur sedikit komposisi warnanya agar terlihat kontras dan terbentuk siluet yang jelas dan terakhir aku crop sesuai dengan ukuran yang aku inginkan. Jadilah foto pertama yang di atas :D Tapi ada bagian yang membuatku cukup terganggu. Ada berkas cahaya di pinggir foto akibat pancaran sinar matahari. Tadinya mau aku hapus dengan cara edit, tapi karena kerjaan aku yang kurang begitu rapi, makanya aku biarkan begitu saja.

Pemandangan ini aku ambil waktu liburan ke Tanah Lot, Bali. Suasananya sangat pas dengan lagu Coldplay-Yellow, salah satu lagu terfavoritku. Kalau dengar lagu itu aku membayangkan suasana mentari senja yang bersinar lembut dengan warna kuning-jingga keemasan. Benar-benar membuat hati tenang :)

Waktu diunggah ke Facebook, ada 6 orang yang memberi tanda like this! Kalau di Tumblr, dapat 1 reblog dan 1 like. Alhamdulillah, ternyata cukup banyak yang menyukai foto ini :D

photo taken by me at Tanah Lot, Bali, Thursday, July, 2, 2009

Will.I.Am-Yes We Can (Barack Obama Song)


It was a creed written into the founding documents that declared the destiny of a nation.
Yes we can.
It was whispered by slaves and abolitionists as they blazed a trail toward freedom.
Yes we can. Yes we can.
It was sung by immigrants as they struck out from distant shores
and pioneers who pushed westward against an unforgiving wilderness.
Yes we can. Yes we can.
It was the call of workers who organized;
women who reached for the ballots;
a President who chose the moon as our new frontier;
and a King who took us to the mountain-top and pointed the way to the Promised Land.
Yes we can to justice and equality.
(yes we can, yes we can, yes we can, yes we can...)

Yes we can to opportunity and prosperity.
Yes we can to opportunity and prosperity.
Yes we can heal this nation.
Yes we can repair this world.
Yes we can. Si Se Puede
(yes we can, yes we can, yes we can, yes we can...)

We know the battle ahead will be long,
but always remember that no matter what obstacles stand in our way,
nothing can stand in the way of the power of millions of voices calling for change.
We want change!
(We want change! We want change! We want change...)

We have been told we cannot do this by a chorus of cynics who will only grow louder and more dissonant.
We've been asked to pause for a reality check.
We've been warned against offering the people of this nation false hope.
But in the unlikely story that is America, there has never been anything false about hope. We want change!
(We want change! I want change! We want change! I want change...)

The hopes of the little girl who goes to a crumbling school in Dillon are the same as the dreams of the boy who learns on the streets of LA;
we will remember that there is something happening in America;
that we are not as divided as our politics suggests;
that we are one people;
we are one nation;
and together, we will begin the next great chapter in America's story with three words that will ring from coast to coast;
from sea to shining sea - Yes. We. Can.
(yes we can, yes we can, yes we can, yes we can, yes we can, yes we can, yes we can, yes we can...)


source: http://www.anysonglyrics.com/lyrics/w/Will-I-Am/Yes-We-Can-Barack-Obama-Song.htm

9 November 2009-'Terima Kasih Semuanya :)'

Senin Pagi, 9 November 2009

life's like a jack-in-the-box, we dont know what will happen tomorrow.-by Arwin Taruna Rizqurrahman

Rutinitas hari sekolah kembali dimulai setelah libur akhir pekan selama dua hari. Seperti biasanya pagi itu aku mengenakan seragam putih abu, berpamitan kepada orang tua, dan pergi ke sekolah dengan mengendarai motor. Semuanya berjalan seperti biasanya alias normal. Tak terlintas sama sekali dalam benakku bahwa hari itu akan menjadi ujian dan cobaan untukku dalam menghadapi kenyataan hidup yang sebenarnya..

06.05 WIB, Perempatan Jl. Bengawan-Jl. Anggrek

Saat itu jalanan masih cukup sepi dan motorku melesat dengan kecepatan cukup tinggi saat melewati Jl. Bengawan. Meskipun begitu, aku selalu mewaspadai setiap perempatan yang ada di jalan itu, terutama perempatan Bengawan-Anggrek yang memang rawan kecelakaan. Tapi pagi itu justru aku yang menjadi korban kecelakaan di perempatan itu. Aku sendiri tak menyadarinya sampai disadarkan oleh orang-orang yang telah berkerumun di sekitarku. Begitu mataku terbuka, aku sedang terbaring lemas di atas aspal dan sekelilingku sudah ramai. Kulihat ada orang yang berusaha memberiku minum, ada yang berusaha menghubungi rumahku, temanku yang berusaha menyadarkanku, orang lain yang terbaring tak sadarkan diri, motorku yang terseok di atas aspal, dan orang-orang yang menggotongku ke dalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit. Saat digotong, aku sempat melihat mulutku yang penuh darah dari pantulan kaca mobil. Aku semakin syok saat mengetahui gigiku lepas dan patah. Hanya satu hal yang aku pikirkan saat itu: Sebenarnya apa yang terjadi dan bagaimana bisa sampai terjadi? Lemas. Aku hanya bisa berteriak tanpa bisa berbuat apapun.

RS Santo Yusuf

Aku segera dilarikan ke UGD RS Santo Yusuf. Aku masih tidak mengerti kejadiannya dan terus bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Saat itu, Yogi dan Ikhsan datang menyusul ke RS. Sepertinya mereka ada di tempat waktu aku kecelakaan. Kemudian disusul polisi yang datang dan menjelaskan bahwa aku sebetulnya menabrak mobil yang mengerem mendadak karena ada motor lain yang oleng dan jatuh di depan mobil itu. Orang itu sendiri terpelanting dan pingsan dan dia ada di sebelahku. Aku mulai menerima memang inilah cobaan yang harus aku hadapi saat itu. Beberapa saat kemudian ibu dan bapakku datang. Aku hanya bisa meminta maaf sambil menahan tangis karena untuk kesekian kalinya membuat repot mereka. Lalu datang Pak Ade, Pak Pudjo, dan Bu Nurlela yang mewakili sekolah. Kabar bahwa aku mengalami kecelakaan sudah menyebar di sekolah.

Di sana, aku di-rontgen, di-CT Scan, dan difoto gigi untuk melihat separah apa kerusakan yang terjadi di dalam mulut. Bagian foto gigi ini yang membuatku merinding, karena harus melihat sendiri dari dekat mulutku yang penuh darah dan gigi yang berantakan. Aku sempat bertemu dengan sopir yang mobilnya kutabrak. Sekali lagi aku hanya bisa meminta maaf karena membuat sopir itu terlibat dalam masalah. Sekitar jam 11 siang, aku dipindahkan ke RS Borromeus karena pertimbangan dari orang tua. Lukaku baru diberi betadine dan mulutku disumpal dengan tisu untuk menahan darah yang keluar dari mulutku saat dipindahkan dengan ambulans. Saat itu aku belum tahu separah apa luka yang aku alami. Tapi kata ibuku, dagu, gusi, dan bibirku robek dan banyak mengeluarkan darah.

RS Borromeus

Tiba di Borromeus, aku langsung dibawa ke bagian UGD ditemani oleh ibuku. Kemudian tanteku datang dan langsung menangis melihatku terbaring di atas ranjang. Sekitar jam 14.15 sore, aku dibawa ke unit bedah mulut untuk dioperasi. Baru sekitar 1,5 jam kemudian operasinya selesai. Hasil dari operasi itu adalah bibir, gusi, dan daguku dijahit, gigiku dipasang kawat penahan, dan aku kehilangan 3 gigiku. Kata dokter, butuh kira-kira 2 bulan sampai gigi kembali ke keadaan 'semula'. Sementara itu, kakiku memar dan bengkak dan tanganku digips karena retak dan sendinya bergeser. Belakangan aku tahu bahwa luka di mulutku itu akibat benturan dengan stang motor bagian kiri.

Sekitar jam 17.00, aku dibawa ke ruang rawat inap Yosef 3 Suryakencana Kamar 1314 dalam keadaan belum makan dan minum dari pagi. Ditambah lagi dengan baju seragam yang terkena noda darah yang belum diganti juga dari pagi. Selama 5 hari aku menghabiskan waktuku di kamar itu untuk memulihkan kondisi tubuhku. Selama waktu itu juga aku mendapatkan sesuatu yang berharga di balik cobaan yang aku hadapi saat ini.

Di Balik Cobaan

Memang gigiku rontok 3 buah di bagian depan, patah, dan juga goyang. Kakiku sulit digerakkan karena memar dan bengkak. Tangan kiriku juga retak dan sendinya bergeser. Tapi, di balik itu semua aku bersyukur karena masih diberi umur dan kehidupan untuk kurenungi. Di saat tidak berdaya itu baru terasa bagaimana nikmatnya mengunyah makanan dengan gigi, enaknya pergi ke sekolah dan bertemu dengan teman, pentingnya tangan kiri yang menjadi partner sari tangan kanan, dan masih banyak lagi nikmat yang kita anggap sepele dan lupa untuk disyukuri.

Satu hal lagi yang aku rasakan saat di rumah sakit adalah aku bisa berpikir positif tentang keadaan lingkungan sekitarku. Di saat sakit seperti ini, aku merasakan banyak uluran tangan yang memberiku dukungan, bantuan, motivasi, dan doa untuk segera sembuh. Aku bisa lebih banyak melihat senyum dan tawa mereka, termasuk pasien di sebelahku yang menjadi teman sekamar di rumah sakit. Seperti yang Dikky bilang waktu menjengukku. "Kalau sekarang baru kerasa temen maneh teh sebenernya baik". Aku telah membuat repot semuanya dengan kejadian ini. Tapi aku yakin dengan doa, dukungan, dan kemauan dari diri sendiri, aku yakin bahwa aku bisa sembuh lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Pada saatnya nanti, giliran aku yang harus mengulurkan tanganku untuk membalas semua kebaikan ini.

Aku ingin menyampaikan rasa terima kasihku kepada Allah SWT yang memberiku kesempatan untuk hidup, kepada orang tuaku yang dengan tulus dan sabar merawatku selama sakit, para suster yang siap siaga selama 24 jam, dr. Alice Wenas yang sudah membedah mulutku jadi lebih baik, dr. Arthur, kepada keluarga besarku (terima kasih untuk Uu Enggis yang tiap hari datang menjenguk dan membawa makanan), orang-orang yang menolongku saat kecelakaan (terutama Gogon-Satya Reza), terima kasih juga untuk Pak Ade, Pak Pudjo, dan Bu Nurlela yang datang mewakili sekolah, anak-anak kelas XII IPA 4 (makasih buat Bilal yang udah bikin aku ketawa dengan jokes kamu dan Widi dan Tria yang sengaja datang buat mengantar satu tas komik), teman-teman semua yang datang menjenguk dan atau memberikan dukungan (makasih banget untuk Yuki dan kawan-kawan semuanya yang sudah membuat gambar untukku saat di rumah sakit, meskipun masih belum kenal dekat), dan kepada semua pihak yang tidak bisa aku sebutkan satu-satu namanya.

Terakhir, aku ingin menyampaikan terima kasihku untuk 'dia' yang bikin aku harus strong dan jangan mau kalah dengan luka yang aku alami.

Gigiku memang lepas 3 buah, patah, dan berantakan. Tapi aku sudah merelakannya sebab gigi-gigi yang lepas, patah, dan berantakan itu sudah ditambal dengan pelajaran dan hikmah yang aku peroleh selama dirawat di rumah sakit.

Terima kasih untuk semuanya..because of you, i am not alone to live in this world :)

art work session #2 'get well soon, Ahmad! :)'

get well soon drawing :) thank you, Yuki and friends!

Ini adalah gambar yang dibuat oleh anak-anak kelas XI DKM Al-Hikmah untukku saat aku dirawat di RS Borromeus karena kecelakaan.

Aku sendiri tidak menyangka waktu hari selasa, 10 November, kira-kira sekitar jam 6 sore, Haryo datang lagi menjenguk ke kamarku di rumah sakit sambil membawa selembar kertas. Ternyata dia mengantarkan gambar hasil mereka. Setelah ditanya ke Haryo, ternyata yang menggambar mukaku ini adalah Yuki, anak kelas XI yang ikutan DKM. Aku memang kenal dengannya (soalnya Yuki itu temannya pacar si Fajar dan ada temanku yang suka sama dia), tapi masih belum kenal dekat seperti teman. Walaupun masih belum kenal terlalu dekat, ternyata dia dan teman-temannya memberiku pesan dukungan agar cepat sembuh lewat gambar ini.

Karena sangat berkesan buatku, jadinya aku sengaja scan gambarnya begitu sampai di rumah setelah kembali dari rumah sakit. Terima kasih buat semuanya :) because of you, i am not alone to live in this world..

photography session #17 'at forrest..'

XII IPA 4 go green :)

Hmm..Sudah lama tidak jalan-jalan lagi ke hutan. Jadi kangen juga lihat foto ini, saat aku rajin-rajinnya jalan-jalan bersama teman-teman. Foto ini aku potret saat anak-anak XI IPA 4 ber-hiking ria ke Taman Hutan Raya Juanda ke Maribaya dan perjalanan baru saja dimulai. Di dalam foto ini ada Ucup, Editha, saudaranya Editha, Anto, Bulan, Tria, Putri, Fajar, Utari, Ece, Arief, Davin, dan Haryo. Satu lagi ada Widi, tapi dia tidak ikutan foto (sembunyi di belakang Ucup).

Kami menyusuri jalan di hutan sejauh 5,5 km untuk sampai di Maribaya. Konyolnya, acaranya diadakan saat hari jumat dan kami belum sampai di Maribaya dan belum menemukan masjid. Akhirnya kami (terutama laki-laki yang hukumnya wajib) tidak melakukan shalat jumat (kecuali Haryo yang nonislam) dan menggantinya dengan shalat zuhur.

Waktunya pulang juga harus jalan lagi. Secara gitu ya, karena capek naik angkot dari Maribaya ke THR Juanda. Tambah jauh aja itu jaraknya! Jadi, totalnya hari itu kami berjalan sejauh 11 km dan kembali lagi sekitar pukul 15.30 sore. Meskipun lelah, hari itu tetap menyenangkan dan sangat berkesan untuk pengalamanku.

photo taken by me at THR Juanda, Dago Pakar, Friday, April, 10, 2009

photography session #16 '3 years'

Grobak 8, 3 years ago (9th grader-End of junor high school). Full squad, 44 persons
photo taken at Jonas Photo Studio, 2006


Grobak 8, now (12th grader-End of senior high school). Half squad, 22 persons
photo taken at Papyrus Photo Studio, 2009

Sudah banyak hal yang membuat kita semua berubah sejak kita meninggalkan bangku SMP tiga tahun yang lalu. Selain perubahan fisik, perubahan pun terjadi pada mental dan sikap kita semua.

Setelah lulus, Semuanya bertebaran di SMA yang diinginkan dan membuat cerita dan pengalaman baru bersama teman dan dunia yang baru. Kemudian tak terasa tiga tahun telah berlalu dan kita semua dipertemukan kembali, tentunya dalam suasana yang berbeda.

Tiga tahun yang lalu, saat terakhir foto angkatan, kita semua menuju jenjang pendidikan menengah atas.
Tiga tahun setelahnya setelah pertemuan kembali, kita semua menuju jenjang pendidikan tinggi.

Pertemuan kembali tiga tahun kemudian ini menyadarkanku pada suatu kesimpulan: Waktu yang tersedia terlalu singkat saat kita menyadarinya dan tiga tahun yang berlalu telah mengubah "wajah" kita semua..Tiga tahun yang telah berlalu sama seperti sebuah keajaiban bagiku.

Endah N Rhesa-Catch The Windblows

When I wake up everyday
I smell coffee near my window
I realize it’s summer day
Then I start leaving my pillow
i don’t wanna miss a greatest thing I’ll have today
suddenly I thank God im still alive in this beautiful day

whole world seems so wonderful to me
even though im blind and cannot see the sunrise
even though im blind, I only catch the windblows in my hand
I am happy

Yellow, green, sunburst, pink many colors don’t mean a thing
They don’t disturb me at all
Real world not so complicated to me until I die
The more I feel the more I see in everything that passion me
The more I feel the more I believe in everything that makes me want to
live

whole world seems so wonderful to me
even though im blind and cannot see the sunrise
even though im blind, I only catch the windblows in my hand
I am happy

Endah N Rhesa official website: http://www.endahnrhesa.com

Mean of Day

"Yesterday is a history, tomorrow is a mystery, today is a gift, that's way gift is called 'present'."

Kung Fu Panda-Master Oogway

Memori 7 Oktober

7 Oktober berawal dari pertemuanku dengannya di suatu malam pertengahan bulan September. Seorang gadis pendek berkulit coklat manis dan berambut sebahu yang kutemui bersama dua temanku. Senyum lebarnya begitu ramah dan menyenangkan saat gadis itu menyambut kami di rumahnya. Meskipun pendek, gadis itu adalah teman seangkatan di sekolahku. Sebenarnya bukan sekali itu aku mengunjungi rumahnya. Ini adalah yang kedua kalinya. Di rumahnya aku dan kedua temanku disuguhi makanan dan minuman ringan. Ada jus dan puding yang diberi kuah vla. Aku sempat berkelakar kepada gadis itu bahwa temanku bilang aku diundang ke rumahnya karena ada Pizza Hut. 'Dia' dan kedua temanku tertawa saja mendengar ucapanku itu.

"Eh, katanya kamu udah beli Pizza Hut ya? Enak nih, malam-malam gini."
"Lho, kata siapa aku beli Pizza Hut, Mad?",
'dia' malah bertanya balik dengan rasa heran.

Jawaban
'dia' membuatku terkejut dan aku mulai curiga kalau temankulah yang berbohong.

"Itu kata mereka lho. Tadi waktu di jalan mau ke sini, dia bilang ada Pizza di sini. Makanya aku udah semangat datang ke sini, hehe."
"Ooh, haha. Aku enggak beli Mad, itu emang kerjaan iseng mereka aja!", jawab
'dia' tertawa.
"Haha, si Ahmad ketipu! Emang bohong Mad, itu sih cuma kerjaan kita aja!",
temanku tampak puas dengan keisengan mereka.
Lalu, 'dia' ikut menimpali lagi, "Maaf ya Mad, tapi coba lain kali kamu yang beli, terus makan di sini, oke?"
"Haha, ya sudah enggak apa-apa, tapi sayang aja enggak bisa makan pizza."

Kemudian semuanya tertawa, termasuk aku. Menertawai kelakaranku sendiri.

Acara berlanjut dengan obrolan santai sambil bercanda dan tertawa. Sesekali diselingi obrolan serius juga. Setengah jam yang kuhabiskan di rumahnya membuatku betah, membuat malam yang dingin itu menjadi hangat. Di bawah terang lampu ruang tamu yang memancarkan sinar kuning itu, perasaanku menjadi tenang. Begitu juga kedua temanku. Mereka pun merasakan hal yang sama denganku.

"Enak ya ngobrol-ngobrol di rumah dia", begitu kata mereka setelah pulang dari rumahnya.

Itu baru permulaannya saja. Sebuah prolog dari memori 7 Oktober. Sebuah pertemuan di malam pertengahan September, bertepatan dengan bulan suci Ramadan.

Hari demi hari berlalu dan tak terasa hari raya idul fitri telah tiba. Seperti kebiasaan pada umumnya saat merayakan idul fitri, aku mengirimkan ucapan selamat idul fitri kepada teman-temanku, baik lewat SMS atau friendster (saat itu masih menjadi tren), termasuk ‘dia’. Aku mengirimkan ucapan selamat hari raya idul fitri lewat testimoni di profil friendster miliknya.

Aku
10/01/2008 11:38 am

~happy eid mubarak~

!it's time to celebrate the great glorious day!
..usai sdh shaum kita selama 1 bulan,dan sy mengucapkan mohon maaf lahir dan batin,smoga kita bertemu kembali di bulan ramadhan taun depan ;)..

P.s. ntar bagi-bagi THR nya ya dan pizza hut di rmh km! ;) hehe

Dia
10/02/2008 4:40 pm

maaf lahir batin juga yaa ahmad.
hahaha. ke rumah aku cptan! lg bnyk mkanan.
tp tetep pizza mah ga ada eung :D

Aku
10/02/2008 6:06 pm

yaa,ngga ada :P haha,g tau ni skrg ma,lg sibuk mudik,ntar pas ak dtg k sna jgn abis makanannya ya :P
mudik kmn?

Dia
10/05/2008 10:14 pm

iya siap,ahmad!
tenang .. disisan buat ahmad mah. hahaha.
mudik kmna?
aku ga kmna2,pling jkt itu jg cuma pp.
klo mudik,jgn lupa bw oleh2 nyo! ;)

Aku
10/06/2008 11:28 am

bagusbagus klo d sisain,haha :P
ak d tasik skrg,hr ni pulang,mngkin bsk klo g lusa k rmh km ye ;) ??skalian makan ma maap2an,hehe
oleh2?haha,iya de klo dapet ;P

Entah kenapa ajakan untuk datang ke rumahnya selalu terngiang di kepalaku. Ada suatu dorongan yang kuat, entah perasaan apa yang memberikan dorongan itu.

Selasa, 7 Oktober. Pagi itu aku pergi ke toko Disc Tarra Bandung Super Mal untuk mencari dan membeli CD lagu atau film. Sengaja hari itu aku tidak menggunakan motor untuk pergi karena malas. Sayangnya benda yang aku cari itu tidak ada di sana. Tiba-tiba aku teringat pada pembicaraan tempo hari lalu dengannya, si gadis pendek berkulit coklat manis dan berambut sebahu yang terakhir kutemui di pertengahan September.

"Ah, mumpung lagi bosan dan masih suasana lebaran, coba aja main ke rumah dia."

Akhirnya aku putuskan untuk membeli makanan sebagai kejutan untuk dia. Awalnya aku berniat membeli Pizza Hut karena aku masih ingat dengan ulah iseng temanku. Tapi akhirnya kuputuskan untuk membeli donat J.Co karena rasanya yang manis dan enak. Jadilah selusin donat J.Co untuk 'dia'. Lalu aku bergegas pulang ke rumah dengan angkot karena khawatir kalau datang terlalu siang dia tidak ada di rumah. Tapi aku sudah siap jika dia tidak ada di rumahnya. Toh donatnya bisa dimakan olehku dan keluarga.

Jarak antara rumahku dengan rumahnya tidak terlalu jauh, masih satu komplek. Kira-kira sekitar jam 12 siang aku sampai di rumahnya, tentunya dengan J.Co yang sudah kubeli. Kupanggil namanya dari luar pagar rumahnya yang cukup besar. Beberapa saat kemudian keluarlah seorang lelaki yang menyambutku. Semoga saja
'dia' sedang ada di dalam rumah. Setelah menjelaskan maksud kedatanganku, lelaki itu mengerti dan kembali masuk ke dalam rumah untuk memanggil namanya. Untunglah gadis itu sedang ada di dalam rumah. Perasaanku lega.

Tak lama setelah lelaki itu masuk ke rumah untuk memanggil, keluarlah orang yang aku maksud.
'Dia' masih sama dengan yang seperti dulu. Tetap dengan senyumnya yang hangat.

"Eh, Ahmad. Sendirian aja?"
"Iya nih, hehe. Emang kamu pikir aku mau datang dengan siapa?"
"Kirain kamu bakal datang sama teman kamu. Ayo masuk Mad!"

Setelah masuk ke dalam rumahnya, aku mulai membuka pembicaraan dan berbasa-basi.

"Emm..ini ada oleh-oleh buat kamu nih, hehe", Dia menerimanya dan tampak senang menerimanya.
"Wah, makasih ya Mad J.Co-nya!"
"Wah, beneran ini buat aku Mad? Makasih ya. Sama-sama, minal aidzin juga."

Lalu, aku dan ’dia’ duduk berhadapan terpisah oleh sebuah meja di depanku. Kali ini aku bisa lebih leluasa bercerita dengannya, hanya berdua saja. Sampai sekarang dalam kepalaku masih terbayang suasana dan semua cerita yang kubagi dengannya saat itu. Aku memulai ceritaku dari pengalaman buka bersama di Jakarta yang heboh sampai benda-benda yang aku inginkan dan cita-cita yang ingin aku raih. Sedangkan ’dia’ mulai bercerita dari masalah handphone yang sudah dua kali ganti gara-gara kecerobohannya, kodok yang tiba-tiba meloncat dari tempat cucian saat ’dia’ sedang mencuci baju, penampakan burung besar misterius yang menghilang begitu saja di garasi, membahas lagu-lagu favorit, membahas adiknya yang kecil dan teman adiknya yang nakal, dan masih banyak lagi. Tapi intinya aku merasa sangat klop dan nyaman bercerita dengannya.

Seiring dengan waktu yang terus berdetak, semakin lama waktu yang kuhabiskan untuk bercerita dengannya, aku semakin merasa ingin mengenalnya lebih dekat. Akhirnya aku tahu kalau dia suka main piano dan keluarganya mengelola kolam renang di komplek rumahku. Di tengah ceritanya itu, ’dia’ menawariku untuk mencicipi cookies yang dia buat sendiri.

”Selama di rumah, aku udah bikin kue-kue gitu Mad. Kayak puding vla sama cookies gitu. Mau nyobain enggak Mad? Masih ada sisa kok.”
”Oh iya? Bikinan kamu sendiri nih? Wah, kayaknya enak, mau nyobain dong!”, jawabku dengan penuh semangat.

Dia hanya senyum-senyum saja mendengar jawabanku. Aku memang tidak pernah malu untuk meminta makan kepada orang lain.

"Oke, tunggu ya Mad. Aku ambil dulu di belakang, tapi jangan protes ya kalau rasanya dikit pahit, hehe."
"Ah, enggak apa-apa kok. Rasa sih bisa diatur nanti. Penasaran nih!"

Kemudian 'dia' pergi ke dapur dan kembali dengan sekotak
cookies yang 'dia' buat sendiri.

"Nah, ini Mad, cobain deh rasanya gimana?"
"Sebentar ya, aku rasain dulu", jawabku sambil mengambil cookies itu.

Kugigit cookies itu perlahan-lahan dan aku mulai merasakan ada rasa yang menyentuh di lidahku. Sedikit pahit memang. Tapi aku tidak terlalu memedulikan soal rasa yang terasa di lidah. Bagiku enak-enak saja, apalagi ini buatan 'dia' sendiri. Rasa orisinal, sebuah rasa kehangatan yang menjadi resep rahasia 'kelezatan' cookies bagiku.

"Hmm..rasanya enak kok walaupun sedikit pahit sih. Tapi buat aku enggak ada yang enggak enak kok!"
"Oh iya? Wah makasih Mad, hehe."
"Eh, ini gula ya, yang ada kayak kristal putih-putih gitu?"
"Iya Mad. Soalnya tadi mau bikin cookies yang ada butiran gula gitu di atasnya. Eh, tapi malah gagal deh. Gulanya malah nyatu sama cookiesnya sih, haha."
"Tetep enak kok rasanya. Jangan khawatir!"

Obrolan pun terus berlanjut membahas berbagai topik lain. Salah satunya yang paling membekas adalah cerita kamera. Hal terakhir inilah yang akhirnya membuatku benar-benar jatuh hati pada saat itu. Aku cerita kalau aku ingin punya kamera yang bagus sejenis SLR dan ngebet banget ingin jadi fotografer. Tapi aku tidak tahu harus mulai dari mana untuk mengawali mimpiku ini. Ternyata 'dia' memberikan respon yang baik, karena 'dia' juga punya hobi yang sama denganku.

"Kamu juga punya hobi fotografi, Mad?", tanyanya kepadaku.
"Iya, tapi bingung mau mulai dari mana ini juga..hmm"
"Oh iya? Coba deh Mad kalau kamera ini gimana?", tawarnya kepadaku.
"Kamera yang kayak gimana?"
"Tunggu bentar ya, aku mau ngambil dulu di belakang."

Setelah menunggu beberapa lama, 'dia' kembali dengan membawa sebuah kamera Canon jenis SLR, mirip dengan yang kuinginkan!

"Nah, ini dia kameranya Mad."

Aku meraba kamera itu dan mencobanya. Tapi tombol pengaturnya terlalu banyak-maklum baru pertama kali-dan itu membuatku sedikit kebingungan. Lalu dia mengajarkan beberapa teknik memotret dan cara memakai kamera itu. Aku semakin kagum kepadanya.

"Wah, bagus banget! Kamu ikutan les fotografi gitu enggak?", tanyaku padanya.
"Enggak Mad. Soalnya aku juga males kalau ikutan les. Mending aku sih otodidak."

Terakhir dia mengajakku berfoto dengan kamera itu sampai ayahnya datang dari ruang keluarga melihat kami. Karena kedatangan ayahnya itu yang membuatku memutuskan untuk pulang lebih cepat. Setelah disadari, ternyata aku sudah menghabiskan waktu 3,5 jam di rumahnya. Sebelum pulang, tak lupa aku minta nomor handphone-nya.

"Makasih ya Ahmad, udah dateng dan ngasih J.Co."
"Ah enggak apa-apa kok, malah tadinya mau beliin Pizza Hut buat kamu, hehe."
"Wah, ini juga udah cukup kok, Mad."
"Kalau gitu aku pulang dulu ya, daah!"
"Sama-sama Ahmad. Daah juga!"

Aku pun pulang ke rumah seakan melayang tanpa beban. Sebab hari itu aku telah jatuh hati kepada seorang gadis bernama 'dia'. Kesan yang aku dapatkan hari itu, sampai sekarang tidak bisa aku lupakan.

Lalu 12 Oktober, dia mengirimkan balasan dari testimoni terakhir yang aku kirim ke profilnya di friendster.

Dia
10/12/2008 8:15 pm

ahmad makasih j.co nya :D
ayooo bljr photography yg rajin nyo,biar jago!


Baru pertama kali aku mendapat dukungan seperti ini dari temanku. Aku merasa 'dia' menjadi motivator dan memberikan inspirasi dan dukungan moral bagiku untuk menjadi seorang fotografer andal. Kemudian aku mengirimkan balasannya dan sejak saat itu 'dia' tidak pernah membalas testimoniku lagi.

Tapi kisah ini belum selesai..Setelah kejadian di tanggal 7 Oktober itu ada banyak hal yang telah terjadi. Mustahil kuceritakan apa yang telah terjadi selanjutnya. Awalnya aku berharap semua berjalan lancar dan dia pun tahu perasaanku padanya. Kenyataan berkata lain. Semuanya berakhir tanpa kesimpulan. 7 Oktober yang manis sudah berubah menjadi pahit.

Awalnya aku menyalahkan orang lain atas segala hal yang terjadi. Tapi akhirnya aku tak menyalahkan siapa-siapa lagi, karena menurutku itu sama sekali tidak membantu menyelesaikan masalah yang terjadi. Justru keadaan makin sulit dimengerti. Aku merasa bodoh. Mungkin ini semua salahku yang terus bergantung pada orang lain dan menyia-nyiakan memori 7 Oktober yang sudah susah payah kubangun. 7 Oktober kini hanya menjadi sebuah angan dan mimpi yang jauh saja..

Bandung, 7 Oktober 2009 [23.38 PM]


when you love someone but it goes to waste..
when you need someone's love to share anything that you have..

photography session #15 'Frame Keluarga'

Keluarga Besar dalam Bingkai Foto

Foto ini aku ambil saat merayakan lebaran di Tasikmalaya, tempat keluarga besarku berada. Foto keluarga di dalam bingkai itu sendiri mungkin sudah diambil lebih dari 20 tahun yang lalu. Lihat saja wajah mereka yang masih muda. Di dalam frame foto yang digantung di dinding itu ada kakek dan nenekku beserta lima anaknya. Kalau ibuku ada di tengah-tengah sedang memakai jilbab. Sisanya adalah paman dan tanteku.

Kini, lebih dari 20 tahun berlalu, kakek nenekku memiliki cucu, paman dan tanteku semuanya telah memiliki anak. Pamanku yang tertua memiliki dua anak, tanteku sebagai anak kedua memiliki satu anak, yang ketiga memiliki tiga anak, pamanku yang merupakan anak keempat memiliki dua anak, dan terakhir ibuku memiliki tiga anak. Bila dijumlahkan kakek nenekku memiliki 11 cucu.

Kakekku kini berusia 76 tahun dan nenekku 74 tahun. Pamanku yang tertua berusia 49 tahun, lahir pada tahun 1960. Ibuku sebagai anak bungsu berusia 41 tahun lahir pada tahun 1968. Cucu tertua berusia 19 tahun dan yang termuda adalah adikku yang berusia 10 tahun. Semoga keluarga besarku selalu diberi perlindungan dan berkah oleh Allah Swt. Amin :)

photo taken by me at Grandparents House , Tasikmalaya, Monday, September, 21, 2009

Selamat Idul Fitri 1430 H

"Tibalah kita berjumpa kembali dengan hari yang suci, di mana kita semua mengharapkan rida dan ampunan serta saling memaafkan di antara sesama. Marilah kita sucikan kembali hati, bercermin pada masa lalu, merajut masa depan yang lebih baik, dan memperkuat tali silaturrahim di antara sesama. Selamat hari raya idul fitri 1430 H. Taqabballahu minna wa minkum, minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin :)"

Ahmad Solihurrijal

photography session #14 'SPECIAL BIG&GREAT HOLIDAY! '-PART 3

Pentas seni angkatan dimulai kira-kira jam 19.30 malam. Setiap kelas sudah mengambil nomor urut tampil masing-masing. Kelasku sendiri mendapat giliran tampil ke-6. Tapi ada satu masalah muncul di saat seperti ini. Bilal yang dapat tugas untuk main gitar malah jatuh sakit di saat semuanya sedang menikmati suasana. Aduh, kasihan benar kamu Bilal. Selain itu, latihan pensi kelasku juga belum maksimal dan masih seadanya. Aaaaah, malu nanti kalau tampil jelek! Oh iya, kelasku menampilkan beberapa lagu yang dinyanyikan secara medley. Lagu yang dibuat medley itu adalah Ekspresi yang dinyanyikan oleh artis Indonesian Idol, Kunci-1=Sama, Kopi Dangdut, dan Rocket Rockers-Pesta. Akhirnya sambil mengisi waktu tampil, kelasku latihan di cottage tempat aku tidur. Tapi aku juga sempat melongok penampilan kelas lain juga.

Kelas yang mendapat giliran tampil pertama adalah kelas XI IPS 1. Mereka membawakan lagu berirama reggae. Hmm, asyik juga, apalagi suasananya lagi di pantai. Karakter reggae kelas itu diperkuat dengan anak-anak reggae kelas itu seperti Deni dan Aha. Bagus juga penampilannya. Kepercayaan diriku sempat menciut melihat penampilan mereka. Penampil kedua adalah kelas XI IPA 1. Mereka membawakan drama kelas. Nah, giliran penampi ketiga ini ke-PD-anku benar-benar hilang dan semakin down. Ya, penampilan kelas XI IPA 5! Ini aku ceritakan lengkap, soalnya kelas ini yang paling berkesan penampilannya!

Kelas XI IPA 5 itu menampilkan sebuah drama tentang pemberian penghargaan. Anak-anak kelas itu meniru menjadi artis tertentu dan mendapatkan penghargaan di kategori tertentu. Setelah salam pembukaan atraktif oleh Ujhie, Chila, Ira, Yusti, dan Anyun, langsung dilanjutkan dengan penampilan 'Aura Kasih' yang diperankan oleh Anyun. Ditambah lagi dia bergoyang ala Aura Kasih dan membawakan lagu 'Mari Bercinta'! Waw, mataku yang sudah mulai berat kembali segar dengan penampilan itu! Begitu juga semuanya, terkesima! Itu baru penampilan pembukanya saja. Selanjutnya masih ada kelakuan anak-anak kelas itu yang bikin semua penonton tertawa sekeras dan selebar mungkin! Ada Jipenk yang meniru Pretty Asmara (sama-sama gendut!), Agung yang meniru Barack Obama, Yusti yang memerankan Maria Ozawa, artis "film biru" terkenal asal Jepang (Tentunya tidak mungkin mempertontonkan hal yang seronok), Maha yang bergoyang ala Dewi Persik (memang dia jago masalah goyang badan), Rianita yang memerankan Aisyah yang ada di film "Ayat-Ayat Cinta", Chila yang memerankan Jeng Kelin, dan ada penampilan istimewa dari "grup band" terkenal. Mereka adalah Peterpan, Kangen Band, Ungu, dan F4 yang "dipimpin" oleh Medi. Penampilan F4 ini yang membuat semua orang tertawa karena ulah kocak Medi (memang dia orangnya sangat percaya diri). Akhirnya penampilan mereka ditutup dengan menyanyi bersama diiringi tepuk tangan yang meriah dari penonton. MANTAP!

Akhirnya, setelah penampilan ke-4 dan ke-5, giliran kelasku yang tampil! Bersama kaos "kebesaran" kelas bergambar kelapa di bagian depan dan nama semua anak kelas yang dibuat TTS di bagian belakang, kelasku tampil menggebrak panggung. Tapi aku dan seluruh anak-anak XI IPA 4 sudah siap apa pun yang terjadi dengan hasil penampilan yang ditampilkan. Ternyata penampilan kelasku benar-benar ramai dan penuh dengan aksi jingkrak-jingkrak yang menimbulkan suara dentuman pada panggung! Mungkin penonton akan bingung dengan apa yang kelasku lakukan, benar-benar gerakan yang abstrak! Karena terlalu banyak menyanyi, berteriak, dan berjingkrak-jingkrak, ditambah lagi suasana yang panas, akhirnya badanku malah menjadi lemas dan keringatan. Setelah selesai tampil, kami semua menertawai penampilan sendiri yang paling ramai sendiri dan heboh. Tapi aku dan semua temanku yang lain juga merasa puas. Apa pun hasilnya, kita telah tampil dengan penuh semangat dan gokil. Saat itu aku merasakan indahnya pertemanan dan kekompakan yang mengikat kami semua. Terakhir, untuk mengenang momen ini, satu kelas berfoto bersama. Amazing!

Acara pensi dengan semarak berlangsung sampai jam 12 malam. Penampilan terakhir dari kelas XI IPA 2 menutup pensi angkatan 21. Setelah acara selesai, aku dan teman-temanku menikmati angin malam yang berhembus dari laut. Meskipun sejuk, tapi anginnya cukup kencang. Setelah puas dengan apa yang aku alami hari itu, sekitar jam 01.30 pagi, aku tidur dan bersiap untuk datangnya hari esok yang lebih menyenangkan lagi. Yeah! :)

Puas mengubur dan dikubur orang lain :)

Hey girls! (kiri ke kanan: Dara, Mega, Jeniar)

Peace! (habis main cebur kelas) taken by Azka

Setelan on holiday (kiri ke kanan: Retno, Putri, Bilal, Anto)

Nongkrong di warung

To Be Continued to Part 4

photo taken by me at Anyer Beach , Wednesday, March, 4, 2009

photography session #14 'SPECIAL BIG&GREAT HOLIDAY! '-PART 2


Kira-kira jam 11 siang, setelah makan siang di bus, kami melanjutkan perjalanan menuju Hotel Jayakarta Anyer, tempat kami menginap. Selama perjalanan, satu per satu teman-temanku ketiduran karena capek atau kurang tidur. Aku sendiri tidak tidur dan menonton VCD. Film kali ini adalah Deja Vu. Ada kejadian lucu saat bus sudah berada di daerah Cilegon, Banten. Di sana, Fitri (Oma) mengeluh kebelet kencing. Tapi apa daya, di bus tidak ada kamar mandi. Karena sudah tidak bisa ditahan lagi, akhirnya bus berhenti di depan sebuah rumah warga. Si Oma langsung turun dari bus dan menumpang kamar mandi di rumah itu! Haha, ya ampun, kami semua dibuat menunggu oleh Oma yang mau kencing! Akhirnya, tiba juga di tempat tujuan sekitar jam 14.30 siang. Ternyata bus kelasku sampai paling akhir di tempat tujuan! (Selanjutnya juga, bus kelasku selalu menjadi penghambat perjalanan dan paling akhir dalam segala hal!).

Setelah turun dari bus dan mengambil barang, aku segera mencari cottage. Ternyata aku dapat cottage yang strategis! Di dekat kolam renang dan tempat berkumpul serta menghadap ke arah pantai. Wow! Setelah menaruh barang, langsung saja aku main di pantai. Perasaanku benar-benar tidak ada beban dan sangat menikmati waktu yang ada saat itu. Kira-kira sekitar jam 16 sore, satu angkatan disuruh berkumpul untuk melakukan permainan. Seru dan menambah kekompakan kelas dan angkatan. Setelah itu, aku dan teman-teman sekelas main cebur ke kolam renang. Semuanya diceburkan ke dalam kolam. Pokoknya asik deh!

Hari mulai malam. Matahari pun sudah tenggelam. Ini artinya saatnya makan malam yang dilanjutkan dengan PENTAS SENI! Yeah! Sebelumnya memang sudah diberitahu bahwa setiap kelas wajib mementaskan kreasi kelasnya. Ini dia bagian terseru selama berada di Anyer. Setiap kelas berusaha menunjukkan penampilan terbaik yang membuat aku dan semuanya tertawa lebar! Kita lanjutkan di bagian ketiga saja ya, tetap ikuti terus ceritanya! ;)

Si Ucup nindih Oma! Oww

Kiri ke kanan: Mega, Aku, Nancy (Nipon), Remiel, Dara, Reddy, dan Wulan

Mengubur Rendi

Keenakan dikubur tuh, Ren!

Bermain di Pantai. Kiri ke kanan: Seny, Sanchez, Isda

To Be Continued to Part 3

photo taken by me at Bus and Anyer Beach , Wednesday, March, 4, 2009

Habis Gelap Terbitlah Terang

"Tiada awan di langit yang tetap selamanya tiada mungkin akan terus menerus terang cuaca sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan kehidupan manusia serupa alam air hujan yang menjadikan sebatang tumbuh-tumbuhan berdaun dan bertunas menumbangkan yang lainnya dan menjadikan tumbuhan itu busuk tiap-tiap hari harus kita doakan kepada Tuhan: Kekuatan!"

Habis Gelap Terbitlah Terang-R.A. Kartini

photography session #14 'SPECIAL BIG&GREAT HOLIDAY! '-PART 1

Momen apa yang paling berkesan saat duduk di bangku kelas XI SMA? Hmm.. sebenarnya ada banyak, tapi salah satu yang paling berkesan adalah waktu ada acara "comprehensive learning" yang diadakan oleh sekolah. Acara ini rutin diadakan setiap tahun untuk seluruh murid kelas XI. Selama dua hari satu malam, aku dan teman-teman satu angkatan (angkatan 21) belajar sambil bermain ke TMII, Pantai Anyer, dan Dufan. Menurutku, daripada acara belajarnya, masih jauh lebih banyak acara mainnya. Makanya, menurutku nama acara ini seharusnya diganti dengan "BIG&GREAT HOLIDAY", karena di momen itulah aku benar-benar merasakan bagaimana caranya melepas lelah dan bermain tanpa beban bersama semua teman-teman satu angkatan. Oke, kita mulai dari hari pertama!

4 Maret 2009. Matahari masih jauh dari saatnya terbit. Adzan subuh pun baru saja akan dikumandangkan. Seharusnya aku masih berada di kamar dan bermimpi atau setidaknya baru bangun tidur. Tapi hari itu beda. Aku sudah berseragam batik sekolahku dan pergi ke sekolah. Ya ampun, ada apa bela-belain datang sepagi itu ke sekolah? Setiba di sekolah, ternyata aku bukanlah orang yang datang pertama di sana. Sudah ada banyak orang sedang berkumpul dan bercerita dengan teman-temannya. Oh ternyata, hari itu mereka datang sepagi itu karena hari itu ada acara "Comprehensive Learning" atau sederhananya belajar sambil bermain. Hari itu rencananya pergi ke TMII dulu (acara belajar) dan kemudian ke Hotel Jayakarta Pantai Anyer (acara main), tempat kami menginap. Meskipun datang sepagi itu, tetap saja telat berangkatnya. Disuruh kumpul jam 04.30 pagi, berangkat baru jam 6 pagi. Keterlaluan!

Perjalanan menuju tempat tujuan terasa cukup menyenangkan. Kami semua pergi dengan menggunakan bus. Kalau tidak salah ada delapan bus yang dipakai. Selama di perjalanan, di bus kelasku aku dan teman-temanku nonton VCD yang dibawa oleh Sandhy. Ada banyak VCD film yang dibawa oleh Sandhy. Tapi teman-teman sekelas memilih judul film "Taken". Ceritanya tentang seorang ayah berprofesi sebagai intel yang menyelamatkan putrinya yang diculik oleh organisasi mafia prostitusi saat berlibur di Prancis. Seru benar itu film! Semua mata tertuju pada layar TV yang dipasang di bagian atas bus. Tak terasa kami semua tiba di TMII sekitar jam 9 pagi. Di TMII anak IPA dan IPS dipisah. Anak IPA ke PPIPTEK dan anak IPS ke Taman Budaya begitu. Menurutku cerita di TMII kurang seru, jadi aku skip dan langsung cerita ke Anyer aja ya? Tunggu di part 2!

Pagi-pagi buta disuruh berseragam! Haha :))

Di dalam bus

Waktu istirahat di Jalan Tol Cipularang, 08.00 WIB

Sumpah, pose ini aku dapat candid! (Dape dan Diky)

Di depan PPIPTEK (Ucup, Dikky, Editha)

To Be Continued to Part 2

photo taken by me at 20 SHS Bdg, Bus, Cipularang Toll Road, and TMII, Wednesday, March, 4, 2009

photography session #13 'Growing Up'

Grow and Reach The Sky

Pertumbuhan adalah sesuatu yang menakjubkan. Ia bersifat tidak akan pernah kembali ke keadaan semula. Ia akan terus melewati berbagai rentang masa dan menjadi refleksi dari proses yang telah dilalui. Kita semua akan terus tumbuh tinggi dan menggapai semua yang kita inginkan. Itulah harapan kita saat tumbuh dan berkembang.

Foto ini aku ambil saat jalan-jalan ke Taman Hutan Raya Juanda. Begitu menengadahkan kepala di hutan, pemandangan inilah yang terlihat. Pohon-pohon tumbuh tinggi dan berusaha menggapai langit. Sama seperti manusia yang juga tumbuh tinggi dan berusaha menggapai semua mimpi dan harapan.

photo taken by me at Taman Hutan Raya Juanda, Dago Pakar, Bandung, Friday, April, 10, 2009