RSS

UI: Okay, I Try Again!

Aku kaget saat temanku, Samuel, memberitahuku bahwa pengumuman UI dipercepat satu minggu menjadi hari Sabtu, 8 Mei 2010. Dia memberitahuku sehari sebelum pengumuman diumumkan. Waktu itu aku sekitar jam 9 pagi dan aku sedang menuju SSC untuk les intensif SNMPTN (Padahal sih sebenarnya aku cuma lewat dan bolos). Saat itu juga aku mulai merasakan ketegangan dan kecemasan mengenai nasibku saat pengumuman nanti. Setelah sampai di rumah, aku langsung mengecek situs Simak UI untuk memastikan kebenaran berita itu. Ternyata benar! Aku memastikan kebenaran berita itu setelah membuka link http://simak.ui.ac.id/component/content/article/40-hot-news/357-pengumuman-simak-ui-2010-dimajukan. Pengumuman diumumkan secara online di http://penerimaan.ui.ac.id pada pukul 08.00 dan harian Kompas.

Malamnya perasaanku semakin tegang dan khawatir soal pengumuman itu. Apakah aku diterima atau tidak ya? Aku berusaha menenangkan diriku dengan berbagai cara, mulai dari menonton TV, online, dan berdoa. Tapi tetap saja sulit untuk menghilangkan kecemasan yang semakin memuncak mendekati pengumuman hasil ujian. Aku ingin waktu segera berlalu cepat dan mendapatkan pengumuman yang memuaskan.

Akhirnya hari yang ditentukan telah tiba. Aku sudah bersiap di depan komputer sejak jam 6 pagi. Sambil menunggu pengumuman online, aku membuka twitter-ku dan memantau perkembangan mengenai pengumuman Simak UI. Ada temanku yang dari kemarin sudah pasrah, eh, ternyata diterima di FKM UI. Ada juga teman sesama les intensif Simak UI diterima di Akuntansi UI. Melihat banyak tweet yang menanyakan pengumuman Simak UI, aku malah semakin tegang dan ingin segera tahu hasilnya. Kemudian, temanku yang sudah melihat pengumuman lewat Kompas menawarkanku untuk melihatkan hasil pengumumanku. Awalnya aku ragu dan memilih untuk melihat sendiri, tapi aku sudah tidak sabar lagi dan siap dengan segala hal yang bakal terjadi. Akupun mengetikkan nomor peserta ujian kepadanya dan jurusannya: FISIP Hubungan Internasional, FISIP Ilmu Politik, dan FIB Sastra Jepang. Beberapa saat kemudian, temanku memberitahuku bahwa nomorku tidak ada jurusan manapun yang sudah aku sebutkan. Aku berusaha untuk tetap positive thinking dengan berpikir, 'ah, mungkin temanku yang salah lihat atau korannya salah cetak'. Setelah itu, tanteku menelepon ke rumah dan menanyakan soal pengumuman. Dia juga menawarkan hal yang sama seperti temanku tadi. Oke, aku kembali menyebutkan nomor peserta beserta jurusannya. Ternyata, hasilnya sama seperti yang dibilang temanku tadi: Tidak ada nomor pesertaku di jurusan manapun.

Aku masih terus berharap kalau Kompas melakukan salah cetak. Aku berharap adanya keajaiban datang dengan membawa kabar gembira bahwa aku diterima di salah satu jurusan pilihanku. Akhirnya pukul 08.00 tiba. Aku akan memastikan sendiri hasil pengumumannya! Bagaimana dengan hasilnya? Coba saja lihat gambar screenshoot di bawah ini.

Maaf, Anda belum lulus seleksi masuk kali ini

Oke, aku sudah memastikan dengan mata kepala sendiri bahwa aku tidak lulus Simak UI. Tapi aku akan mencoba kembali bertarung di UMB (Ujian Masuk Bersama), 22 Mei nanti dan semoga saat itu aku bisa mengerjakan soal lebih lancar dan tenang. Apapun yang terjadi, aku akan mengikhlaskan semuanya. Lagipula, aku sudah memiliki cadangan di jurusan Sastra Jepang UNPAD.

Tahun ini ada 6.233 dari 60.650 calon mahasiswa-mahasiswi UI yang beruntung diterima di UI lewat jalur Simak dengan rincian S1 Reguler 3.433 orang, S1 Paralel 1.350 orang, S1 Kelas Khusus Internasional 250 orang, dan Vokasi/Diploma 1.200 orang (sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2010/05/08/09242278/Pengumuman.Simak.UI.Ada.di.Kompas.com.). Selamat untuk semua yang sudah diterima di UI, semoga nanti aku juga bisa menyusul kalian semua, amin!

Sebenarnya ada beberapa hal yang aku peroleh dari ujian Simak kali ini. Aku belajar beberapa hal yang penting untuk persiapan yang lebih baik di UMB mendatang. Pertama, jangan sampai terlalu ambisius untuk mengejar. Kalau terlalu ambisius, sekalinya gagal kita akan tenggelam dalam kekecewaan yang mendalam dan panjang. Kedua, jangan tegang saat mengerjakan soal. Pengalamanku saat mengerjakan soal Simak, aku terlalu memikirkan apakah aku lulus atau tidak dan pertanyaan yang justru menambah kepanikan seperti bagaimana kalau aku tidak lolos? Jangan pernah berpikir seperti itu saat mengerjakan soal dan cobalah untuk berprasangka baik dengan soal. Maksudnya, jangan anggap soal itu selalu sulit. Semua pasti ada jalan keluarnya kalau kita tenang dan tahu konsepnya. Ini kan soal ujian calon mahasiswa, bukan soal untuk lomba adu kecerdasan seperti olimpiade dan cerdas cermat. Terakhir, jangan sampai merasa lapar saat mengerjakan soal. Itu bisa mengakibatkan kehilangan konsentrasi dan kemampuan berpikir secara maksimal. Kejadian seperti itu aku alami saat mengerjakan soal Simak IPS. Sebenarnya ada satu hal lagi yang ingin aku sebutkan, tapi aku akan membahasnya terpisah dari posting kali ini.

Oke, aku akan mengerjakan soalnya lebih baik saat UMB nanti! Doakan yang terbaik, amin :) Oh iya, selamat untuk Idzan dan Tami yang sudah diterima di UI. Semoga aku bisa menyusul kalian :D

0 komentar:

Posting Komentar