RSS

High School Story-[Part 5 Black and White]

Hidup ini tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan kita. Hidup juga tidak sesempurna yang kita bayangkan karena hidup ini selalu memiliki dua sisi yang berlawanan: Baik dan buruk, putih dan hitam. Meskipun tahu hidup ini tidak sempurna, pada kenyataannya belum tentu semua orang menerima hal itu dengan lapang dada. Terkadang rasa muak karena sisi buruk itu lebih mudah terlihat membuat sebagian orang putus asa dan frustrasi. Aku juga sering mengalami perasaan seperti itu. Tapi, bagaimanapun juga aku harus menerima ketidaksempurnaan ini. Aku percaya sisi baik itu masih bisa mengobati luka hati akibat terlalu sering melihat sesuatu dr sisi buruk.

Selama 3 tahun bersekolah di SMAN 20 Bandung, sekolah negeri pertamaku di Indonesia, sudah banyak hal yang aku alami dan rasakan bersama teman-temanku. Mulai dari hal yang menyenangkan sampai yang menyebalkan, semuanya bercampur menjadi satu. Hal yang menyenangkan selama aku bersekolah di sana adalah aku mendapatkan banyak teman, tidak seperti saat SMP yang satu angkatannya hanya 44 orang saja. Bayangkan saja perbandingannya dengan teman satu angkatan di SMA yang jumlahnya 308 orang! Aku bisa bergaul dengan bermacam-macam teman, bisa menambah jaringan pertemananku, dan tidak kesepian lagi. Dengan sering bergaul bareng temanmu, kamu akan lebih mudah diingat oleh temanmu!

Selain mendapatkan banyak teman, aku juga bisa saling bertukar pikiran, ide, gagasan, menambah wawasan, dan mendapatkan pengalaman seru bersama mereka. Aku benar-benar merasakan hal itu saat aku kelas XI, saat aku mencoba melakukan petualangan baru dan hal-hal baru bersama teman-temanku. Mereka adalah salah satu inspirasiku dan aku harus berterima kasih kepada mereka. Aku juga mendapatkan teman sekaligus sahabat yang sangat berarti bagiku. Aku sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan mereka. Kalau saja aku tidak sekolah di SMAN 20 Bandung, aku tidak akan bertemu dan merasakan hal-hal menyenangkan bersama mereka.

Teman-temanku adalah orang yang luar biasa dengan segala bakat dan kelebihan yang mereka miliki. Aku bisa mengagumi dan belajar dari kelebihan mereka, walaupun terkadang aku merasa iri dengan kelebihan mereka itu. Ada temanku yang jago desain grafis, basket, sepak bola, pintar bergaul dan mencari jaringan, kemampuan berorganisasi, fotografi, menulis, band, dan masih banyak lagi. Aku rasa tidak akan mungkin cukup untuk menyebut kelebihan mereka satu-satu dalam posting ini.

Hubungan antara senior dan junior di sekolah juga menurutku baik. Tidak ada senioritas atau supremasi senior di sekolah. Semuanya akrab, asalkan sebagai adik kelas menghormati kakak kelasnya saja. Kakak kelasku dulu adalah orang-orang yang menyenangkan meskipun ada sedikit yang urakan.

Sayangnya, hidup ini selalu memiliki dua sisi yang berlawanan. Ada kelebihan, maka ada kekurangan. Sering juga aku menemukan kekurangan selama aku bersekolah di sana. Celakanya, orang pada umumnya lebih mudah mengingat kekurangan atau keburukan daripada kelebihan. Kekurangan atau bisa dikatakan hal menyebalkan yang aku temui di sekolah adalah hampir tidak ada semangat kompetisi dan interaksi antara guru-murid yang responsif di dalam kelas. Akibatnya, murid menjadi malas untuk belajar. Malas belajar membuat siswa memiliki kebiasaan mencontek. Kadang aku muak melihat kebiasaan mereka yang suka mencontek ini. Mulai dari ulangan biasa sampai UN, semuanya tidak ada yang bersih. Aku sendiri tidak pernah mencontek waktu ulangan. Aku pernah berani mendapat nilai nol dalam pelajaran matematika daripada dapat nilai tapi mencontek.

Aku juga pernah syok gara-gara melihat temanku merokok. Awalnya aku sangat tidak suka melihat kebiasaan buruk mereka ini. Imej seorang teman di mataku bisa jatuh hanya gara-gara dia merokok. Ada juga cerita pengalaman seks yang diceritakan temanku. Kadang aku merasa prihatin dengan sikap mereka ini. Ada lagi cerita perkelahian, cerita geng-gong, cerita mabuk, dan masih banyak kebiasaan buruk yang harus aku lihat dan maklumi di SMA, meskipun aku tidak suka sama sekali melihat keadaan ini. Aku memakluminya karena aku bersekolah di sekolah negeri, di mana lingkungannya heterogen dengan berbagai latar belakang dari masing-masing siswa.

Tahun pertama aku bersekolah, aku muak menerima keadaan ini. Tapi lama-lama aku bisa beradaptasi dengan lingkungan yang heterogen seperti di sekolah negeri ini. Yang penting jangan sampai terpengaruh oleh pengaruh buruk lingkungan. Aku harus tetap punya identitas dan prinsip yang kuat untuk menangkal pengaruh buruk lingkungan itu. Alhamdulillah, secara umum aku masih bisa menolak pengaruh buruk dari lingkungan itu, meskipun ada beberapa hal penting yang hilang dari dalam diriku. Itu karena aku adalah tipe orang yang konservatif, sulit mengubah kebiasaan dan menerima perubahan. Aku adalah tipe yang susah untuk mengubah imej yang sudah dikenali oleh orang lain.

Meskipun ada sisi buruknya, sekali lagi aku harus mengingatkan diriku bahwa hidup bukanlah dunia sempurna dan ideal. Kalau aku tidak bisa menerima ketidaksempurnaan ini, tentunya aku akan terus membenci dunia ini. Padahal hidup tidaklah 100% buruk, tidak juga 100% baik. Setiap kali aku mengingat keburukan mereka, aku juga teringat akan kebaikan dan kelebihan mereka. Menerima kelebihan dan kekurangannya adalah salah satu cara untuk bersikap bijak dan menjadi dewasa. Asalkan tidak salah bergaul dan punya prinsip yang kuat, aku yakin bisa masuk ke berbagai lingkungan yang situasinya berbeda-beda. Kalau bisa, aku yang harus mengubah keadaan yang buruk menjadi baik. Aku harus membuat diriku berguna bagi orang lain, bukannya membebani orang lain.

Dengan mengingat kebaikan mereka, aku bisa merasakan kebahagiaan. Dengan mengingat keburukan mereka, aku bisa merasakan hidup ini adalah penderitaan dan kebencian. Meskipun sulit untuk menerima ketidaksempurnaan ini, aku harus terus hidup selama aku diberi umur dan bersikap dewasa.

Tuhan, berikanlah aku kekuatan untuk bertahan dalam kerasnya arus kehidupan ini. Engkau campurkan antara hitam dan putih menjadi ujian dari kehidupan ini. Aku tahu selama ini aku hanya banyak bicara tanpa bisa melakukan apa yang aku bicarakan. Maaf..Sebaiknya aku mulai bertindak daripada menulis saja seperti ini.

Manusia adalah makhluk
Bukanlah Sang Pencipta yang Mahasempurna

0 komentar:

Posting Komentar