RSS

Impian, Cita, dan Harapan

Semua orang di dunia ini pasti memiliki impian, cita-cita, dan harapan, tapi tak semua orang memiliki persepsi yang benar tentang hal tersebut. Selama ini aku memiliki persepsi yang salah tentang impian, cita, dan harapan. Selama ini aku terbuai oleh anganku sendiri tanpa berusaha keras untuk mewujudkannya. Hasilnya, hampir semua keinginanku, mimpiku, cita-citaku, dan harapanku hanya menjadi sesuatu yang utopis, jauh dari realitas. Setelah aku pikirkan akhir-akhir ini, ternyata mimpi itu tidak akan menunggu dan menyambut kita di masa depan, tapi dia berjalan beriringan bersama kita, menjadi lentera yang menerangi hidup dan jalan menuju masa depan.

Anggaplah impian, cita-cita, dan harapan itu sebagai manusia. Dia tidak suka menunggu kedatangan kita karena dia lebih suka kalau kita berjalan bersamanya. Sepanjang jalan, dia terus memotivasi dan memberi dorongan agar kita jangan takut melangkah menuju jalan masa depan yang gelap. Dia akan berkata, "Jangan khawatir, aku akan menerangi jalanmu. Kamu pasti bisa melewati gelapnya jalan ini bersamaku". Kelak, pada saatnya tiba, saat mimpi itu itu terwujud, mimpi akan berkata seperti ini, "Akhirnya kita berhasil keluar dari kegelapan. Inilah tujuanmu, mimpimu. Terimakasih sudah mau berjalan bersamaku menuju tempat ini. Kau sudah mengantarkanku ke tempat di mana seharusnya aku berada. Kau adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki. Inilah hadiah untukmu dan pasti kau senang menerimanya".

Aku sadar belakangan ini bahwa mimpi itu hadir lebih nyata dengan kemauan dan usaha yang dilakukan pada hari ini. Mimpi itu akan lebih indah apabila kita berusaha mewujudkannya daripada mengkhayalkannya. Sedikit demi sedikit, seiring dengan usaha yang dilakukan, mimpi itu tumbuh dan berkembang layaknya manusia. Semakin besar dan berpengalaman, dia akan memberikan masukan yang lebih dewasa dan bijak. Tentunya tingkat kedewasaan ini sangat dipengaruhi oleh seseorang yang memiliki mimpi itu karena impian berkembang seiring selaras dengan perkembangan manusia.

Semua hal yang aku sebutkan di atas sebenarnya adalah kondisi ideal saat mimpi itu terwujud. Impian, cita-cita, dan harapan itu sebenarnya lahir dari alam pikiran manusia. Manusia adalah makhluk lemah, terus bergantung kepada Tuhan dan orang lain, bukanlah Tuhan Sang Maha Pencipta yang memiliki kendali takdir dan hidup mati seseorang. Bagaimanakah bila impian, cita-cita, dan harapan itu tak terwujud? Itulah hidup, tidak setiap keinginan manusia terkabul meskipun sudah melakukan usaha. Di saat kita sendiri dan mimpi itu redup bahkan mati, akan datang si pikiran positif. Pikiran positif itu akan memberikan motivasi yang lebih keras kepada kita dan mimpi itu agar segera bangkit. Dia akan berkata, "Jangan menyerah! Saat ini belum terwujud, tapi kalau kamu tidak menyerah dan kembali berjalan, kesempatan itu bisa datang kembali! Ingat, banyak jalan menuju Roma! Banyak jalan menuju tujuan" atau "Jalani saja dulu apa yang ada di depan kita karena hidup harus terus berjalan. Aku tahu kamu adalah orang yang bisa bertahan di berbagai kondisi dan suasana. Mungkin sekarang inilah yang terbaik untukmu. Ada hikmah di balik ini semua".

Itu semua sebenarnya muncul dari dalam kita sendiri. Ada juga faktor dari luar seperti saran dari keluarga, teman, guru, dan orang lain, tapi hanya kitalah yang mampu menggerakkan dan menghentikan mimpi, menerangi dan menggelapkan jalan masa depan, serta menanamkan pikiran positif dan pikiran negatif.

So, do your best! No one can changes you except by yourself!

0 komentar:

Posting Komentar