RSS

Banyak Jalan Menuju Roma

Belakangan ini aku sering merasa gelisah, galau, khawatir, cemas, dan perasaan-perasaan lain yang satu kelompok dengan rasa takut. Maklumlah kalau aku merasakan hal seperti itu, karena saat ini aku berada di akhir kelas XII dan menunggu pengumuman kelulusan SMA dan perguruan tinggi. Begitupun dengan teman-temanku angkatan 2010. Inilah salah satu bagian dari ujian hidup yang harus dilewati.

Minggu lalu aku mengikuti ujian SIMAK UI. Jurusan yang aku ambil ada tiga, HI, ilmu politik, dan sastra Jepang. Kekhawatiranku mulai muncul setelah ujian SIMAK UI selesai. Aku tidak mengisi jawaban dengan maksimal saat mengerjakan ujian karena soalnya tergolong sulit dan tertekan secara mental dengan suasana tegang di ruang ujian. Hasilnya, dari total 120 soal yang diujikan (60 soal kemampuan dasar dan 60 soal kemampuan IPS), kira-kira sekitar 40 soal yang berhasil dijawab. Itu pun tidak semuanya diisi benar. Sekarang aku hanya bisa pasrah dan berdoa dalam kegelisahan ini agar saat pengumuman ujian 15 Mei nanti, aku diterima di kampus impianku. Amiin :)

Kemudian minggu depan masih ada ujian SMUP UNPAD yang harus harus ditempuh. Kalau dibandingkan dengan UI, soal ujiannya lebih mudah karena yang diujikan hanya TKA (Tes Kemampuan Akademik-Matematika dasar, bahasa Indonesia, bahasa Inggris) dan TKB (Tes Kemampuan Bakat-semacam TPA). Jurusan yang aku ambil ada dua, HI dan sastra Jepang. Rencananya dalam kondisi buruk (semoga saja tidak terjadi), jika UNPAD diterima tetapi UI tidak diterima, aku langsung mengambil UNPAD. Jadi istilahnya UNPAD menjadi cadangan. Berkaca dari pengalaman saat mengerjakan soal SIMAK UI, semoga saja soal SMUP UNPAD bisa dikerjakan lebih baik.

Tapi ada satu hal yang jauh lebih penting daripada sekadar mengerjakan soal-soal ujian berbagai perguruan tinggi, yaitu bagaimana cara menyikapi jalan kehidupan yang akan kita tempuh. Kita memang tidak tahu masa depan seperti apa yang akan kita temui kelak. Tapi kita sudah hampir memasuki usia dewasa, jadi cara bersikap juga harus lebih dewasa, bijak, dan siap menanggung segala konsekuensi yang akan dihadapi.

Jika kita berhasil menempuh ujian ini, tentunya harus disyukuri karena tidak semua orang bernasib sama atau mujur. Ada juga orang yang gagal dan harus mencoba lagi. Satu hal lagi, jangan terlena dengan keberhasilan sesaat ini. Segera rencanakan apa saja yang akan dilakukan saat kuliah nanti sebagai modal awal untuk bekerja dan hidup mandiri. Malu kan kalau sudah besar tapi hidup masih bergantung kepada orang lain? Kalaupun gagal, jangan sampai terpuruk dalam kegagalan itu, segera cari peluang-peluang lain yang ada karena hidup ini penuh dengan peluang dan jalan. Kalau sampai stres gara-gara gagal juga kan tidak akan menyelesaikan masalah.

Bukankah kita sering mendengar ungkapan 'Banyak jalan menuju Roma'. Untuk menuju Roma di Italia, bisa saja kita langsung memakai pesawat, memutari lautan dengan kapal, ataupun lewat darat sambil singgah di berbagai negara dulu. Begitupun juga saat meyikapi kegagalan. Saat kita gagal menempuh cara pertama, pilih cara yang kedua. Bila gagal juga, pilih cara ketiga, dan seterusnya sampai kita berhasil mencapai tujuan yang diinginkan, walaupun cara yang harus ditempuh itu berputar kesana kesini, naik turun, dan ke kanan lalu ke kiri dulu. Boleh saja menempuh cara apapun, asalkan halal dan tidak merugikan orang lain, hehe. Hal ini tidak hanya berlaku untuk menghadapi ujian saat ini, tapi juga di waktu-waktu lain saat dihadapkan pada ujian kehidupan yang mengharuskan kita untuk mengambil satu pilihan.

Terakhir, apapun pilihan yang diambil, jangan lupa berdoa, berikhtiar, sabar, dan tawakal kepada Allah, karena hanya dengan mengingat-Nya kita bisa merasakan ketenangan, sesulit apapun kondisi hidup yang kita alami. Sukses buat 2010! :D Don't ever give up just try and try to get what you want

Ya Allah, berikanlah kekuatan padaku untuk tetap konsisten dengan ucapanku, amin..

0 komentar:

Posting Komentar