RSS

First Week As Unpad-ers: Part 2-Welcome New Comers!

Di bagian kedua ini, aku akan menceritakan kejadian yang terjadi antara 16-17 Agustus. Acara pada dua hari tersebut diselenggarakan oleh pihak universitas dan nama acaranya adalah Prabu 2010 (Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad 2010). Pada dua hari tersebut aku dan yang lainnya diwajibkan datang pukul 5.30 pagi. Selama dua hari itu dan hari-hari berikutnya selama satu minggu adalah saat yang terberat karena selalu kekurangan jam tidur dan kelelahan.

Senin, 16 Agustus 2010

Sehari sebelumnya aku sudah janjian akan pergi bersama Vondra, temanku yang sama-sama baru diterima di Unpad Jurusan Akuntansi. Acara tanggal 16 Agustus dilaksanakan di Unpad Dipati Ukur (DU) dan kami sepakat untuk pergi setelah shalat subuh. Setelah selesai shalat subuh, aku pergi ke rumah Vondra dan kemudian berangkat dengan disopiri oleh kakanya, Kak Christa, anak HI Unpar 2008. Suasana jalanan pagi itu masih sangat lengang dan sepi. Tapi saat memasuki Jl. Jakarta, aku mulai melihat keramaian orang-orang yang sedang berkendara, baik itu dengan mobil, bis, atau motor, tampak menuju tempat tujuan yang sama, Unpad DU. Keramaian itu bahkan kian terlihat di Jl. Supratman. Sesaat aku tertawa geli karena mengira mereka semua pergi menuju tujuan yang sama. Kemudian, Vondra meminta kakaknya untuk mengarahkan mobil ke arah Dago. Dia sengaja meminta kakaknya memutar jauh karena khawatir macet di sekitar DU. Ternyata benar saja, saat masuk Jl. Dipati Ukur dari arah Dago (atas), jalanan menjadi sangat padat dan macet. Sudah ada banyak mahasiswa baru dengan seragam putih abu berbondong-bondong berjalan menuju lokasi.

Ada beberapa hal menarik yang aku amati dari keramaian di pagi buta itu. Aku melihat ada beberapa pedagang sedang menawarkan perlengkapan yang harus dibawa hari itu, seperti alas karton ukuran 60x60 cm dan name tag. Hal-hal menarik ini akan aku temui selama seminggu itu dan aku berkesimpulan bahwa orang Indonesia pun sebenarnya tak kalah hebatnya dengan orang Cina yang pintar menemukan peluang usaha.

Untunglah aku dan Vondra sampai di Unpad tepat pukul 05.30 pagi. Kami masuk dari gerbang yang sama, yaitu dari gerbang Jl. Teuku Umar. Ada juga yang masuk dari gerbang utama Jl. Dipati Ukur. Setelah masuk, kami berpisah karena memang berbeda kelompok. Di dalam, sudah banyak panitia dari mahasiswa lama yang sudah berjaga dan mengarahkan aku dan maba lainnya menuju tempat yang telah disediakan. Hari itu seluruh maba yang terbagi dalam 16 kelompok berkumpul di Unpad DU. Ada sebagian mahasiswa yang ditempatkan di dalam aula Gedung Sanusi Hardjadinata, tapi sebagian besar lainnya ditempatkan di luar. Untuk melihat apa yang terjadi di dalam aula, ada banyak TV LCD yang ditempatkan di luar. Aku sendiri berada di kelompok 3 (satu grup dengan Ali, Medi, Saniy, dan Gita), berada tepat di depan Gedung Sanusi Hardjadinata dan jalur tempat masuknya rektor, anggota senat, dekan, dan para guru besar. Sayangnya aku duduk di barisan paling belakang di kelompok 3.

Cukup lama aku berdiri dan menunggu kedatangan maba lainnya dan para petinggi kampus. Sebelum acara dimulai, kami melakukan gladi kecil-kecilan dan menghafal hymne yang akan dinyanyikan. Untungnya, sang pengisi acara sebelum acara utama dimulai (aku lupa namanya) punya selera humor yang baik dan pintar berkelakar. Salah satu guyonan yang aku ingat adalah "Kalian sudah menjadi maba [mahasiswa baru], tapi jangan menjadi maba [mahasiswa abadi]. Kalian juga jangan menjadi mahasiswa kupu-kupu [kuliah-pulang]." Barulah 3 jam kemudian acara utamanya dimulai dengan kedatangan rektor, anggota senat, dekan, dan guru besar. Meskipun sudah tampak tua, mereka terlihat elegan dengan toga kebesaran berwarna hitam-kuning, baret, dan medali yang terkalung di leher. Lagu kebesaran almamater Unpad turut mengiringi kedatangan mereka. Setelah mereka semua memasuki aula Gedung Sanusi Hardjadinata, sang rektor, Dr. Ganjar Kurnia, membuka Sidang Terbuka Senat Terkait Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2010/2011 dengan mengetuk palu.

Acara sidang terbuka itu berlangsung khidmat dan tertib. Acara dimulai dengan laporan hasil penerimaan mahasiswa baru Unpad Tahun Ajaran 2010/2011. Aku kaget saat mendengar laporan hasil tersebut bahwa jumlah mahasiswa yang diterima di Unpad dan telah melakukan registrasi berjumlah 9.631 orang! Jauh melebihi prediksiku yang hanya sekitar 6.000-an. Aku semakin terkejut lagi saat mendengar bahwa mahasiswa baru Program S-1 Fakultas Sastra berjumlah 800 orang. Ini belum termasuk mahasiswa D-3 dan Pascasarjana. Inilah yang membuat Fakultas Sastra sebagai fakultas terbesar dari segi jumlah mahasiswanya. Acara berlanjut dengan pemakaian jas almamater Unpad secara simbolis yang diwakili oleh beberapa orang mahasiswa. Entah kenapa saat itu muncul perasaan bangga kepada almamater dan identitas sebagai mahasiswa Unpad. Rasa bangga itu kian membuncah saat menyanyikan hymne Unpad dan mars almamater (lirik hymne disertakan di posting berikutnya).

Acara yang tak kalah menarik adalah saat perkenalan mahasiswa asing dan slide show profil Unpad. Selain kagum kepada kewibawaan rektor beserta rombongannya, aku juga kagum kepada KPM (Korps Protokoler Mahasiswa) dan mahasiswa asing. Mereka ada yang dari Jerman, Malaysia, Jepang, Slovenia, Rusia dan Spanyol/Portugal (aku lupa). Sebelum acara dimulai, aku juga melihat seorang mahasiswi berwajah Afrika dan sangat tinggi. Mungkin dia mahasiswi pascasarjana karena mukanya kelihatan terlalu tua untuk anak S-1. Belakangan aku tahu bahwa ada Miss Zimbabwe kuliah S-2 HI Unpad dan siapa tahu, mungkin saja dia adalah orang yang aku lihat itu, haha. Saat perkenalan profil Unpad, aku jadi tahu bahwa Unpad itu begitu luas dan kampusnya tersebar di mana-mana. Di DU saja luasnya sekitar 18 hektar, di Jatinangor luasnya 200 hektar. Diresmikan sejak 24 September 1957, Unpad kini telah tumbuh menjadi 16 fakultas, 101 program studi, 39.000-an mahasiswa, dan sekitar 180.000-an alumni.

Saat acara selesai sekitar pukul 11.30 siang, aku terkejut dengan lautan manusia yang membanjiri Jl. Dipati Ukur dan sekitarnya. Jalanan menjadi macet. Maklum, sekitar 9.000 orang keluar secara bersamaan dari satu tempat. Aku berjalan sambil memperhatikan kerumunan orang yang sedang berjalan. Di antara ribuan wajah itu, aku melihat temanku, orang-orang asing (wajah India), bahkan ibu-ibu yang umurnya mungkin sudah kepala tiga atau empat! Aku merasa geli kalau membayangkan ibu-ibu itu ikut ospek juga dan terlibat dalam skenario jahil para "senior", haha (sebenarnya yang sudah senior itu siapa ya?). Saat pulang aku seangkot dengan salah seorang senior dan berkenalan dengan seorang mahasiswa Akuntansi Unpad angkatan 2007. Meskipun terlihat sepele, aku senang bisa berkenalan dengan salah satu anggota keluarga besar Universitas Padjadjaran.

Selasa, 17 Agustus 2010

Judul acara pada hari kemerdekaan tersebut adalah Student Day dan dilaksanakan di Jatinangor. Hari itu aku bangun lebih pagi lagi, sekitar pukul 3 pagi karena harus berada di sana pukul 5.30 pagi (pagi banget bikin acara, tapi untung lagi bulan puasa -_-). Seperti tanggal 16 Agustus, aku pergi bersama Vondra. Sebenarnya jarak antara Arcamanik ke Jatinangor bisa ditempuh dalam waktu 25-30 menit, tapi kalau sudah macet bisa sampai satu jam bahkan lebih.

Sesampai di Lapangan Merah (tempat acara berlangsung), aku dan maba lainnya diarahkan untuk memasuki lapangan, di bawah terpal yang sudah terpasang, jadi tidak akan merasa kepanasan. Untungnya hari itu aku duduk di bagian paling depan dan terdekat dengan panggung. Upacara pengibaran bendera dilaksanakan sebelum acara utama dimulai. Beberapa UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) tampak bersiap untuk mendukung pelaksanaan acara, seperti PSM (Paduan Suara Mahasiswa), marching band Unpad, KPM (Korps Protokoler Mahasiswa), Menwa, dan pramuka.

Oh iya, tiba-tiba saja aku ingat, entah setelah atau sebelum upacara, Presiden Mahasiswa (Ketua BEM) memberi sambutan dengan suara yang sangat menggelegar. "SELAMAT DATANG DI KAMPUS PERJUANGAN!" katanya dengan suara yang berat dan lantang. Mungkin dia ingin meniru gaya Presiden Soekarno, tapi entah kenapa mendengar teriakan semangatnya kami malah ingin tertawa. Aku tahu dia sedang serius, tapi kami memang ingin menertawakannya karena teriakannya terlalu berurat dan berapi-api. Selain itu juga ada talk show bersama Bagir Manan, seorang alumni FH Unpad, yang dibawakan oleh Andromeda Mercury, alumni Unpad dan juga seorang presenter talk show yang sudah cukup berpengalaman.

Kejutan-kejutan lainnya sudah dipersiapkan oleh pihak panitia dan senior-senior untuk menyambut mahasiswa baru. Hari itu, sejarah baru kembali ditorehkan. Setelah tiga tahun yang lalu Unpad memecahkan rekor MURI dengan peserta permainan musik angklung sebanyak 10.000 orang, kali ini Unpad memecahkan rekor MURI untuk replika peta Indonesia dari foto wajah-wajah maba sebanyak 7.812 orang! Rekor baru ini memecahkan rekor lama yang dipegang oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes). Replika peta itu diberi judul dengan Satu Unpad-ku, Satu Indonesia-ku. Meskipun awalnya Unpad didirikan untuk mengakomodasi pendidikan warga Jabar, kini Unpad menjadi kebanggaan milik Indonesia yang dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa dari berbagai suku yang menuntut ilmu di Unpad. Momen ini sangat pas dengan semangat hari kemerdekaan dan semboyang negara kita, Bhinneka Tunggal Ika. Aku merasa bangga karena telah menjadi bagian dari pemecahan rekor tersebut.

Kemudian acara berlanjut dengan parade nusantara, fakultas, dan UKM. Dipandu oleh MC Austin dan Rizky (kalau tidak salah) yang dikenal sebagai penyiar radio, acaranya bertamah ramai dan penuh dengan candaan khas penyiar radio. Iring-iringan parade dimulai dari parade nusantara. Awalnya aku biasa saja sampai aku menyadari ada Irin dan Tammy di antara barisan parade itu! Hahaha, ternyata mahasiswa baru yang sedang tampil di depan. Mereka memakai pakaian tradisional nusantara, lengkap dengan make up, seperti anak-anak yang ikut lomba busana adat. Iringan parade berlanjut lagi dengan parade fakultas. Penampilan paling menarik menurutku adalah Faperta dan Fapet. Bahkan anak-anak peternakan turut membawa sapi dalam iringan mereka! Haha. Karena sang MC, Rizky, adalah anak pertanian juga, dia memelesetkan nama-nama fakultas lain dengan nama-nama yang berhubungan dengan pertanian. Contohnya FISIP menjadi Fakultas Ilmu Sawah Ilmu Padi dan FKG menjadi Fakultas Kedokteran Gabah. Penampilan dengan aura menyeramkan adalah FTG (Fakultas Teknik Geologi). Mereka berjalan melintas dengan bendera kebesaran FTG dan jaket oranye yang membuatku teringat kepada fans Persija, The Jak. Hanya sekali meneriakkan yel FTG, lalu mereka berjalan melintas tanpa mengumbar senyum sedikitpun..

Bagian dari parade yang paling menghiburku adalah parade UKM. Unpad memiliki 33 UKM yang memiliki unit kegiatan di Jatinangor dan Dipati Ukur. Para senior berusaha tampil atraktif dan semenarik mungkin. Ada yang melakukan aksi semacam orasi, demo, dan aksi teatrikal dari BEM dan LPPMD, anak-anak PSM (Paduan Suara Mahasiswa) yang tampil ceria dengan kostum era kolonial Belanda, penampilan dari marching band, capoeira, dan masih banyak lagi. Ada lagi penampilan dari Padja Dance (semacam modern dance begitu) yang tampil memukau. Bukan hanya dari gerakannya, tapi juga orang yang terlibat di dalamnya. Ada satu lelaki di antara wanita dan satu wanita berkerudung. Baru kali itu aku melihat pemandangan seperti itu. Temanku juga ada yang ikut Padja Dance, tapi dia mengambil spesialisasi breakdance. Ternyata Padja Dance masih terbagi-bagi lagi.

Setelah berkesempatan melihat aksi-aksi dari senior, aku dan maba lainnya diberi kesempatan untuk memilih UKM. Kami berbaris sangat panjang dan mengantre di bawah terik matahari yang panas, membuat beberapa maba pingsan karena tidak kuat menahan terpaan panas, ditambah lagi dalam suasana bulan puasa seperti ini. Suasana di stand UKM juga tidak begitu jauh berbeda, sangat padat! Sebenarnya aku ingin ikut berbagai kegiatan, mulai dari Spektrum (unit fotografi Unpad), beladiri, KPM (Korps Protokoler Mahasiswa-berwibawa lihat penampilannya), pecinta alam, BEM, dan masih banyak lagi. Karena aku belum tahu seperti apa kehidupan perkuliahan dan cara belajarnya, jadi aku hanya memilih satu dulu, Spektrum. Kalau ada waktu dan kesempatan, perlahan aku akan menambah lagi kegiatanku.

Setelah melewati hari yang melelahkan, akhirnya aku bisa pulang sekitar pukul 13 siang bersama Vondra dan temannya yang berasal dari Akuntansi. Tiga hari berikutnya adalah acara tingkat fakultas yang harus dihadapi dan masuk pada pukul 6 pagi. Aku berharap bisa melewati seluruh rangkaian kegiatan dengan baik dan lancar sampai selesai, meskipun kadang merasa lelah, bosan, dan jenuh..

Berita terkait:

Selamat Datang Mahasiswa Baru Unpad!
Berita Video: Prosesi Penerimaan Mahasiswa Baru Unpad

Mahasiswa Baru Unpad Kumpulkan 30 Ton Beras dan Ribuan Buku untuk Kegiatan Sosial
Rektor Perkenalkan Budaya RESPECT pada Mahasiswa Baru Unpad
Satu Lagi Rekor Muri Diraih Unpad, Replika Peta Indonesia dari Rangkaian Foto Terbanyak

3 komentar:

bekasionrock mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
bekasionrock mengatakan...

hallo..
gw lg iseng berkelana di dunia blog.. dan ga sengaja baca..

"Penampilan dengan aura menyeramkan adalah FTG (Fakultas Teknik Geologi). Mereka berjalan melintas dengan bendera kebesaran FTG dan jaket oranye yang membuatku teringat kepada fans Persija, The Jak. Hanya sekali meneriakkan yel FTG, lalu mereka berjalan melintas tanpa mengumbar senyum sedikitpun.."

haha.. ada ada aja! segitunya sama fakultas gw ahahhaha

piece of my world :) mengatakan...

hehe, maaf yaa :P abis kesan pertama yg dulu diliat serem dan gayanya mereka juga waktu itu emang sperti itu. mana waktu itu msh bener2 newbie banget kan di unpad. ditambah lagi msh masa-masanya ospek dan dikasih tau kalo geologi keras ospeknya. tapi sekarang2 sih biasa aja,haha :))

Posting Komentar