RSS

Kisah di Balik Sebuah Tiket

Tak hanya sekadar tiket, tapi juga sebuah kisah dan kenangan

Karena bosan terus-terusan online dengan komputer atau laptop (bahkan sudah muak), kemarin aku mencoba membereskan meja dan lemariku yang masih dipenuhi oleh banyak buku dan kertas-kertas yang berserakan. Padahal aku sudah membereskannya berulangkali. Selama beres-beres, aku menemukan dan mengingat kembali berbagai nostalgia yang selama ini tersimpan di atas meja dan di dalam lemariku. Ada clear holder yang menyimpan banyak kertas ulangan, soal, pengumuman sekolah, dan catatan dari SD sampai sekarang, album koleksi perangko, surat tawaran belajar dari berbagai perguruan tinggi dan politeknik, buku harian mulai dari kelas 4 SD, dan kumpulan tiket yang gambarnya ada di atas. Semuanya sangat sayang untuk dibuang, karena bagiku masa lalu adalah sesuatu yang sangat berharga dan tak akan terulang kembali. Tapi aku sempat menyesal karena dulu aku sempat menjual kartu Yu-Gi-Oh asli Jepang pemberian temanku (hanya) seharga Rp8.000 dan menjual hampir sebagian besar kenanganku saat sekolah di Jepang kepada tukang loak demi mendapatkan sedikit rupiah. Barang yang dijual meliputi buku harian, buku PR, buku pelajaran, dan tugas sekolah. Dulu aku memang belum paham dan tak menghargai masa lalu yang kumiliki.

Oke, daripada kebablasan dari tema posting sekarang, aku ingin bernostalgia tentang kisah dan kenangan yang terdapat di balik tiket-tiket yang ada di gambar di atas. Kita mulai dari tiket yang paling kiri sampai yang paling kanan.

Tiket Geotropism of The Halloween (GOTH)

Geotropism of The Halloween atau disingkat GOTH adalah bazar yang diusung pada tahun 2009 dan dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 November di sekolah setelah mengalami penundaan. Harga tiketnya Rp15.000. Sebenarnya pada saat acara GOTH, aku menjadi ketua seksi keamanan atas permintaan sang ketua pelaksana, Atria. Awalnya aku tidak mau terlibat acara ini karena memang malas. Tapi melihat kepanitaan yang sedikit berantakan dan sepertinya kekurangan tenaga, aku memutuskan untuk membantunya. Ini juga gara-gara Fajar yang sebelumnya sudah ditunjuk menjadi ketua seksi kemanan, enggan mengemban tugasnya dan mengundurkan diri.

Di acara inilah aku pertama kalinya bekerja sama dengan OSIS yang kebetulan adik kelasku. Tugasku sebagai ketua adalah menjaga kelangsungan dan ketertiban acara. Sebuah tanggung jawab yang besar mengingat keamanan dan kenyamanan saat acara berlangsung adalah hal yang penting. Aku masih ingat bagaimana aku harus berkonsultasi dengan guru, berdiskusi dengan sesama panitia dan OSIS. Aku masih ingat betul saat berkonsultasi dengan April Sensei, guru bahasa Jepang, yang begitu khawatir dan cemas berlebihan dan saat mengatur seluruh anggota OSIS untuk rapat penjelasan pengamanan saat acara berlangsung. Karena takut personel keamanan kurang, aku meminta bantuan pada teman-temanku, Davin, Dimas, Anto, dan Eris. Alhamdulillah, acaranya berlangsung lancar dan tertib, meskipun tata panggung dan dekorasinya menurutku standar.

Sebenarnya tiket ini bukan punyaku, tetapi aku membelikannya untuk Wulan (kalau tidak salah) yang minta titip tiket padaku. Akhirnya tiket itu tidak diambil dan aku simpan sampai sekarang.

Tiket Oxxygen: Being Twenty Yelling Go Green

Inilah bazar SMA Negeri 20 Bandung yang diadakan pada 1 Mei 2010. Setelah tiga tahun vakum, akhirnya bazar berhasil diadakan kembali. Tidak seperti acara bazar yang biasanya, kali ini acara hanya boleh berlangsung sampai jam 6 sore. Pada acara ini, aku 100% menjadi penonton dan penikmat. Meskipun mengusung tema Go Green, tidak ada ciri khas yang menunjukkan kalau acara ini mengusung tema tersebut. Tapi saat konvoi promosi bazar, panitia memilih menggunakan sepeda dan delman sebagai kendaraannya.

Penampilan band yang menurutku mantap dan unik adalah The Trees & The Wild yang mampu membuat hening para penonton dengan aliran musiknya, Gorilla Trampoline yang tampil energik dengan membawa sesisir pisang sebagai aksesoris panggung, Freya yang tampil jazzy, Rames yang membawa ulang lagu Fall Out Boy-Sugar, We're Going Down dan Lady Gaga-Bad Romance dengan tarikan suara yang mantap (aku tidak akan lupa kepada dua personel mereka yang memakai kostum dan beraksi teatrikal), dan tentunya RAN!

Euforia semakin hebat tatkala puncak acara itu tiba, saat RAN tampil. Orang-orang di sekitarku, terutama wanita, tak henti-hentinya meneriakkan nama-nama personel RAN, "Kyaa, Rayiiiii, Astaaaa, Ninoooo!!". Haah, inilah saatnya wanita beraksi setelah pada penampilan band-band sebelumnya laki-laki mendominasi panggung dengan beringas. Mereka tampak sangat bersemangat dan bertenanga menyanyikan lagu RAN. Aku sangat suka saat RAN menyanyikan lagu favoritku, Pandangan Pertama. Ah, RAN benar-benar easy listening dan mengajak kepada pendengarnya untuk menyelami dunia cinta dengan cara yang menyenangkan.

Aku sendiri membeli tiket ini dari Pede (sekarang kelas XII IPA 2) dan temannya saat pre-sale. Oleh karena itu aku berhasil mendapatkan tiket dengan harga yang cukup terjangkau. Bukan Rp30.000 seperti yang tercantum di poster-poster dan spanduk. Untuk ulasan lebih lengkap, lihat liputannya di photography session #23 'OXXYGEN: Being on Twenty Yelling Go Green!'.

Tiket BSM XXI: Toy Story 3

Inilah acara nonton yang sempat membuatku sangat kesal dan jengkel. Awalnya aku membayangkan teman-temanku akan nonton bersamaku, eh, ternyata hanya aku saja yang datang! Aku pernah menceritakan ini di blog-ku yang satu lagi, http://myscraptbookstory.tumblr.com

buka link ini untuk ceritanya: Alone Without Friends! (DAMN -__-)

Tiket Blitzmegaplex: Rumah Dara

Aku merasa sangat beruntung mendapatkan tiket premiere film Rumah Dara, sebuah film dengan genre
slasher dan bloody. Apalagi nonton secara gratis, di Blitzmegaplex PVJ, dan setelah nonton langsung jumpa artis! Hehe. Inilah pertama kaliny aku menonton di Blitz. Tapi, semua ini tidak datang begitu saja, tapi ada ceritanya sampai aku berhasil mendapatkan tiket gratis itu.

Beberapa minggu sebelum premiere film ini, temanku, Haryo, menawariku untuk mengikuti undian tiket nonton gratis dan premiere film Rumah Dara yang diadakan oleh situs Kaskus. 100 orang beruntung dari Bandung akan mendapatkan tiket ini. Sepertinya dia juga mengajak beberapa orang lain untuk ikut undian ini, begitupun dia ikut undian tersebut. Awalnya aku ragu untuk ikut undian ini karena merasa ragu dan pesimis bisa mendapatkan tiket itu. Eh, ternyata aku berhasil mendapatkan tiketnya bersama Dirga, temanku yang lain. Sayangnya, Haryo yang sudah mengajak justru tidak dapat.

Film garapan The Mo (baca: Ti Mo) Brothers ini ternyata menarik dan menegangkan, meskipun menurutku ada beberapa akting yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Inilah film slasher pertama Indonesia yang pertama kali kutonton. Setelah menonton diadakan jumpa artis dan sutradara. Aku dan Dirga langsung bergegas mencari posisi yang strategis. Untunglah kami mendapatkan tempat duduk paling depan. Akhirnya kami bertemu dengan Julie Estelle, Shareefa Daanish, Arifin Putra, Ario Bayu, Imelda Therinne, dan The Mo Brothers. Lumayan, kami berfoto-foto dengan mereka, minta tanda tangan, dan minta poster filmnya. Hanya satu yang disayangkan, kami tidak mendapatkan tanda tangan Julie Estelle dan kaosnya. Aaah!

Aku pernah mengunggah foto-fotonya di blog-ku yang satu lagi, Tumblr. Coba dicek saja untuk melihatnya :) http://myscraptbookstory.tumblr.com/post/350333216/pada-hari-jumat-22-januari-2010-akhirnya-aku

Tiket Symphonesia-Symphonizing The ASEAN

Ini dia acara paling mantap yang pernah aku ikuti! Acara yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa (HIMA) Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran ini benar-benar menarik dan membuatku semakin ingin masuk Jurusan Hubungan Internasional. Acaranya ada pergelaran kebudayaan dari masing-masing negara anggota ASEAN, perkusi etnik, penampilan dari grup musik seperti Angsa dan Serigala, Endah n Rhesa, Efek Rumah Kaca, The SIGIT, Maliq&D' Essentials, dan Glenn Fredly. Mereka semua sangat berkualitas! Mungkin karena itulah tiket Symphonesia ini cukup mahal.

Acara ini diadakan pada hari Minggu, 8 November 2009. Aku datang sejak mulainya acara sampai The SIGIT tampil. Banyak juga temanku yang menonton acara itu. Ada Kania, Amy, Retno, Putri, Adi, Widi, dan Tria. Ada kesan khusus yang ingin aku ceritakan di sini, sebuah kesan yang memiliki pesan moral.

Waktu semakin malam. Kira-kira sudah hampir jam 8 malam dan saat itu The SIGIT sedang tampil. Aku masih ingin terus menonton sampai beres, tapi aku harus segera pulang ke rumah karena besok adalah hari sekolah. Selain itu, aku juga ingat kalau besok aku harus menjadi pemimpin upacara. Kemudian aku berpamitan ke Retno yang duduk di dekatku. Lalu, akupun pulang. Besoknya, pada pagi hari aku mendapati diriku tergeletak di tengah jalan dengan keadaan setengah sadar. Setelah kesadaranku pulih, mulutku sudah penuh darah, tiga gigi atasku lepas seperti mulut habis dihantam besi, tangan kiriku tak bisa digerakkan, dan kaki kiriku sangat sakit. Ah, ternyata aku mengalami kecelakaan motor yang cukup hebat. Kalau mau tahu detilnya, coba buka posting aku ini: 9 November 2009-'Terima Kasih Semuanya :)'

Angsa dan Serigala-LOVE AT FIRST LISTENING!

Endah N Rhesa-Pasangan musisi yang romantis banget!

Efek Rumah Kaca-Adrian Yunan Faisal (Bassis-Back Vocal)

Efek Rumah Kaca-Lagu yang sarat dengan pesan moral dan sosial

The SIGIT-Let's Rock The Show!

Setiap tiket tersebut memiliki kisahnya tersendiri dan tak bisa aku lupakan. Aku ingin terus mengingat setiap jejak langkah yang pernah aku jejaki di masa lalu..

Ticket: photo taken by me at my room, Wednesday, August 4, 2010
Symphonesia: phtoto taken by me at Sasana Budaya Ganesham Sunday, November 8, 2009

0 komentar:

Posting Komentar